View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HUBUNGAN PROPORSI NYAMUK Aedes aegypti DAN Aedes albopictus DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DAERAH ENDEMIK SUBURBAN DI KABUPATEN SLEMAN

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (32.55Kb)
      HALAMAN JUDUL (239.7Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (183.8Kb)
      ABSTRACT (72.21Kb)
      BAB I (176.5Kb)
      BAB II (347.2Kb)
      BAB III (152.6Kb)
      BAB IV (183.0Kb)
      BAB V (9.595Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (91.96Kb)
      LAMPIRAN (392.2Kb)
      Date
      2017-07-22
      Author
      PAHLEVI, BOBBY FAHMI MULDAN
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang : DBD merupakan penyakit infeksi virus yang penyebarannya disebabkan oleh Aedes aegypti yang merupakan vektor primer yang hidup dekat dengan manusia dan Aedes albopictus merupakan vektor sekunder yang hidup dekat dengan vegetasi. Sekarang ini terjadi perubahan penyebaran DBD berdasarkan umur yaitu penderita orang dewasa semakin meningkat jumlah kejadiannya, sehingga menimbulkan asumsi bahwa penyebaran tidak hanya di dalam rumah. Penelitian ini ingin membuktikan apakah proporsi Aedes aegypti dan Aedes albpictus di dalam rumah dan kebun berhubungan dengan kejadian DBD dengan asumsi bahwa proporsi Aedes aegypti lebih tinggi daripada Aedes albopictus dan berhubungan positif dengan kejadian DBD yang menjelaskan bahwa mungkin infeksi DBD terjadi di lingkungan rumah. Metode : Data didapatkan dengan meletakkan 280 ovitrap, 140 didalam rumah dan 140 di kebun di tujuh kelurahan. Masing-masing rumah dan kebun diletakkan dua puluh ovitrap. Ovitrap berisi kertas saring untuk menangkap telur nyamuk. Ovitrap di ambil pada hari ke-7, lalu direndam di baskom selama tiga hari agar telur menetas menjadi larva. Setelah menetas menjadi larva, baskom di bawa ke Laboratorium Parasitologi untuk menentukan spesies larva nyamuk menggunakan mikroskop. Hasil : Dari 280 ovitrap yang diperiksa, proporsi Aedes aegypti didalam rumah lebih tinggi (78,5%) daripada di kebun (21,45%) di semua kelurahan. Uji korelasi Spearman ada hubungan proporsi Aedes aegypti terhadap Aedes albopictus di dalam rumah dengan kejadian DBD (p=0,036) dengan koeffisien korelasi (r)-0,786. Tidak ada hubungan proporsi Aedes aegypti di kebun dengan kejadian DBD (p=0.702) dan sebaliknya untuk Aedes albopictus. Kesimpulan : Proporsi Aedes aegypti di dalam rumah lebih tinggi daripada Aeedes alboictus, tapi berkorelasi negatif dengan kejadian DBD yang menunjukkan bahwa kemungkinan penularan DBD di dalam rumah tidak terjadi.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12553
      Collections
      • Department of Medical Education

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV