ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN HOTEL IBIS YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN FOUR STEP MODEL
Abstract
Kabupaten Sleman adalah salah satu daerah yang memiliki banyak destinasi wisata. Sehingga perlu adanya hotel bagi wisatawan tersebut. Maka pembangunan hotel tersebut harus berada di kawasan yang strategis dan mudah diakses. Tempat strategis di Kabupaten Sleman sekarang ini mulai berkurang dan penggunaan tata guna lahan yang semakin tidak tertata dengan baik menimbulkan masalah baru seperti meningkatnya kemacetan. Masalah yang paling kompleks yang terjadi di Kabupaten Sleman adalah lalu lintas. Salah satu hotel yang akan dibangun di Kabupaten Sleman adalah Hotel Ibis Yogyakarta.
Penelitian terhadap ini menggunakan pendekatan Four Step Model dengan cara membandingkan dengan hotel yang memiliki kesamaan lokasi dan menganalisis pertumbuhan kendaraan pada simpang yang memberi pengaruh terhadap hotel tersebut. Analisis dilakukan dengan menghitung kendaraan keluar dan masuk, jam puncak, jumlah kendaraan, presentase jenis kendaraan, pertumbuhan kendaraan pada simpang yang mempengaruhi dengan Matrik Asal Tujuan pada 5 tahun yang akan datang, distribusi kendaraan, dan pembebanan lalu lintas. Kemudian dapat diketahui bangkitan dan tarikan (Trip Generation and Trip attraction), sebaran pergerakan (Trip Distibution), pemilihan moda (Mode Choice) dan pembebanan lalu lintas (Traffic Assigment).
Hasil menunjukkan bangkitan dan tarikan Hotel Ibis Yogyakarta 55 kend/jam dan 71 kend/jam. Sebaran pergerakan 5 tahun yang akan datang yaitu tahun 2022 dengan kenaikan laju pertumbuhan kendaraan setiap tahun sebesar 14 %. Pemilihan moda pada Hotel Ibis Yogyakarta adalah 506 kendaraan. Pembebanan lalu lintas pada simpang 4 bersinyal Gejayan arah Utara ke Timur : 1.21%, Timur ke Barat : 1.30%, Timur ke Utara : 0.62%, Timur ke Selatan : 062% dan Barat ke Timur : 0.35%. Simpang 3 teka bersinyal Kaliwaru arah Utara ke Selatan : 0.19%, Utara ke Timur : 0.67%, Selatan ke Timur : 7.27%.