dc.description.abstract | Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tidak bisa terbendung lagi. Masyarakat dibanjiri oleh berbagai informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Pertengahan bulan Maret 2016 lalu Pemerintah Indonesia memblokir 22 situs Islam yang diduga menyebarkan paham terorisme dan radikalisme. Meskipun akhirnya tuduhan tersebut tidak terbukti dan ke-‐‑22 situs Islam tersebut sudah boleh beroperasi kembali, namun kemudian timbul pertanyaan : seperti apa isu-‐‑isu Jihad yang dikhawatirkan ‘diselewengkan’ pengertiannya dan menggiring pemikiran masyarakat yang membaca situs ini menjadi radikal.
Penelitian ini menganalisis lima media Islam online yaitu Arrahmah.com, Hidayatullah.com, hti.or.id, nu.or.id dan republika.or.id. Kelima media ini memiliki ciri khas dan latar belakang ideologi yang berbeda, sehingga harapannya dengan perbedaan latar belakang pada media ini akan mempertajam perbedaan framing terhadap isu jihad.
Penelitian ini menggunakan metodologi analisis framing dari Entman (1993). Metode ini mengidentifikasi penonjolan tema, peristiwa, pilihan kata, hingga contoh atau ilustrasi untuk menyampaikan kepada audience bagian mana yang harus menjadi perhatian. Hasil dari penelitian ini adalah adanya lima tema frame jihad yang muncul di media Islam online, yaitu : jihad adalah perang, jihad adalah untuk kesejahteraan masyarakat, jihad menegakkan syariat Allah, jihad adalah bersungguh sungguh dan jihad melawan penguasa dzalim. | en_US |