IbM RECOVERY IMAGE PARIWISATA-BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI DI KAWASAN WISATA KALAIDEM KABUPATEN SLEMAN
Abstract
Kegiatan recovery image terhadap pariwisata pasca bencana merupakan
kegiatan yang penting untuk memulihkan kembali pariwisata agar kembali normal
sediakala. Para pelaku di sekitar obyek wisata yang terkena dampak bencana
biasanya tidak mempunyai pemahaman yang komprehensif terhadap pariwisatabencana
dan menganggap bahwa bencana akan mengakhiri semua kegiatan
pariwisata. Demikian juga hal itu terjadi di kawasan wisata Kaliadem Kabupaten
Sleman setelah terjadinya erupsi Merapi tahun 2010. Di kawasan wisata ini terutama
yang berhubungan dengan akomodasi wisata, para pelaku wisata merasa terpukul
dengan penurunan kunjungan wisatawan yang sangat drastis. Usaha wisata yang
terkena dampak paling parah adalah jasa penginapan atau pondok wisata.
Pada kondisi pasca bencana sekarang ini, kegiatan recovery image tetap
masih berlangsung tetapi belum membuahkan hasil yang maksimal. Upaya yang
telah dilakukan oleh Pemkab Sleman masih sebatas pada kawasan wisata Kaliurang
dan belum menyentuh secara luas di kawasan wisata Kaliadem. Usaha pondok wisata
telah melakukan recovery image dengan melalui pembuatan blog di internet dan juga
brosur, tetapi belum memperoleh hasil yang memuaskan. Teknologi informasi yang
dipakai masih sederhana dan hanya menyajikan informasi seadanya, serta belum
bersifat interaktif.
Dari permasalahan tersebut maka diperlukan adanya kegiatan pengabdian
masyarakat untuk membantu recovery image berbasis teknologi informasi (IT). Dari
kegiatan yang telah dilakukan selama ini maka para pemilik pondok wisata sudah
mampu untuk melakukan recovery image dengan membuat leaflet dan website yang
lebih baik, disamping itu juga telah dibuat papan nama yang lebih mudah dibaca dan
menarik. Dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi pengelola atau pemilik
pondok wista, juga telah dilaksanakan kegiatan pelatihan dalam rangka menghadapi
resiko bencana dengan masih tetap memperhitungkan akan pelayanan wisata.
Selurung rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung sesuai
dengan target dan membawa manfaat bagi kedua mitra.