WACANA PEMBERITAAN PEMBEBASAN 10 WARGA NEGARA INDONESIA YANG DISANDERA OLEH ABU SAYYAF DI METRO TV
Abstract
Penyanderaan yang dilakukan Abu Sayyaf terhadap 10 ABK WNI di perairan Filipina Selatan mengharuskan pemerintah Indonesia untuk membentuk tim penyelamat. Salah satu tim penyelamat yang bergabung dengan pemerintah Indonesia adalah “Tim Kemanusiaan Surya Paloh”. Selama proses penyelamatan berlangsung, Metro Tv kerap menonjolkan aktivitas yang mengatasnamakan tim mereka. Mereka juga mengklaim bahwa pembebasan dapat terjadi karena bantuan dan upaya yang dilakukan oleh Tim Kemanusiaan Surya Paloh. Aksi inilah yang pada akhirnya menimbulkan reaksi dan kekecewaan pemerintah Indonesia berserta tim penyelamat lainnya yang tidak dianggap dalam proses pembebasan sandera tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana di balik aksi klaim yang dilakukan Tim Kemanusiaan Surya Paloh. Metode penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif dengan objek penelitian dari tayangan berita Metro Tv dan tambahan bahan untuk analisis lewat tayangan Indonesia Lawyers Club di TV One. Teknik analisis data menggunakan analisis wacana kritis Teun A Van Dijk. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan wacana pembentukan citra dari Surya Paloh beserta jajarannya di dalam Media Group. Surya Paloh menggunakan medianya sebagai alat untuk membangun citra positif dirinya beserta Yayasan Sukma dan Partai NasDem. Isi berita Metro Tv kerap mengandung kepentingan politik dan ekonomi yang dibentuk sedemikian rupa untuk memenuhi kepentingan-kepentingan kelompoknya.