dc.description.abstract | Pada Bahasa Jepang maupun Bahasa Indonesia, dijumpai jenis kalimat luas bertingkat yang menyatakan syarat. Pada Bahasa Indonesia, jenis kalimat ini ditandai oleh penggunaan konjungsi kalau dalam kalimat. Sedangkan pada Bahasa Jepang, kalimat yang menyatakan syarat diwujudkan dengan penggunaan partikel to, ba, dan tara. Artikel ini berisi tentang deskripsi persamaan dan perbedaan to, ba, tara dalam Bahasa Jepang dan kalau dalam Bahasa Indonesia. Fokus pembahasan persamaan dan perbedaan diarahkan pada segi makna, kategori predikat, dan modus kalimat.
Kalau dalam Bahasa Indonesia memiliki tujuh kategori makna. To memiliki tujuh kategori makna, ba empat kategori makna, dan tara tiga kategori makna. Sehingga, kalau dalam bahasa Indonesia menjadi divergen ketika diterjemahkan dalam bahasa Jepang. Ada lima makna dari kalau yang bisa dipadankan langsung dengan to, sedangkan dua makna lain lebih tepat dipadankan dengan ba atau tara. Untuk memilih padanan yang tepat, hal yang perlu diperhatikan adalah makna serta modus kalimat dari bahasa Indonesia dan bahasa Jepang; khususnya makna serta modus yang menunjukkan gejala shinki, ketsujo dan bunretsu.
Dari segi kategori predikat dalam kalimat, baik bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia menunjukkan karakteristik yang berpadanan. Tetapi, dari segi modus kalimat, khusus untuk ba, saat modus menyatakan imperatif, permohonan, saran, ajakan atau kalimat yang menyatakan maksud predikat tidak bisa berupa verba; kecuali jika subjek dalam klausa I dan klausa II berbeda. Juga, diperbolehkan jika predikat dalam klausa I menjelaskan kondisi dari topik klausa. | en_US |