dc.contributor.author | PRIBADI, ULUNG | |
dc.contributor.author | ZAENURI, MUCHAMAD | |
dc.date.accessioned | 2017-08-28T04:18:47Z | |
dc.date.available | 2017-08-28T04:18:47Z | |
dc.date.issued | 2016-12 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/13560 | |
dc.description | Kegiatan pariwisata sangat terpengaruh dengan adanya bencana, tidak
terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta, pelaku pariwisata sangat terpukul dengan
adanya erupsi Gunung Merapi. Saat Gunung Merapi mengalami erupsi, angka
kunjungan pariwisata di DIY turun drastis hingga mencapai 80 % (BPS DIY,
2012). Demikian juga hal itu terjadi di Kabupaten Sleman, salah satu kabupaten yang
terletak di utara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan daerah
dengan berbagai obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang sangat menarik.
Dampak dari erupsi ini sangat memukul baik pemerintah maupun masyarakat
Sleman terutama yang terkena langsung oleh dampak dari bencana tersebut.
Meskipun sekarang erupsi itu sudah selesai namun masih menyisakan masalah, baik
itu masalah sosial-ekonomi masyarakat di sekitar gunung Merapi maupun pariwisata
itu sendiri.
Setelah situasi kondusif, pemerintah daerahpun juga belum bisa berbuat
maksimal. Ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) untuk mengelola pariwisatabencana
yang baru muncul ini juga belum tersedia. Hal ini juga menimbulkan kesan
bahwa antara jajaran pemerintah daerah dan pemerintah desa tidak ada koordinasi.
Setelah dikeluarkannya surat dari Bupati Sleman maka Pemerintah Desa Umbulharjo
diberi kewenangan untuk mengelola kawasan volcano tour Merapi. Dengan melalui
peraturan desa akhirnya terbentuklah tim pengelola kawasan volcano tour Merapi.
Kinerja dari tim ini setelah bekerja selama 3 (tiga) tahun dirasa masih belum optimal,
setelah melalui pra-survei dan observasi langsung ke lokasi dapat diketahui bahwa
permasalahan utama sekarang ini yang berkaitan dengan kelembagaan dan SDM
pendukungnya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan adanya kegiatan
pengabdian masyarakat untuk membantu penataan kelembagaan dan peningkatan
kompetensi SDM pengelola tersebut. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi
pemenuhan keperluan minimal untuk perkantoran skretariat, pembuatan papan nama
dan brosur untuk keperluan keberadaan organisasi dan pelayanan pariwisata.
Disamping itu juga ada kegiatan antara lain penyusunan dokumen rencana strategis
(renstra) yang bisa dijadikan acuan untuk penyusunan program kerja, struktur
organisasi dan job deskripsi yang dapat dipakai semua anggota agar bekerjanya
terarah dan sesuai bidang tugasnya, dan website yang bisa dipakai untuk pelayanan
dan promosi wisata. | en_US |
dc.description.abstract | Kegiatan pariwisata sangat terpengaruh dengan adanya bencana, tidak
terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta, pelaku pariwisata sangat terpukul dengan
adanya erupsi Gunung Merapi. Saat Gunung Merapi mengalami erupsi, angka
kunjungan pariwisata di DIY turun drastis hingga mencapai 80 % (BPS DIY,
2012). Demikian juga hal itu terjadi di Kabupaten Sleman, salah satu kabupaten yang
terletak di utara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan daerah
dengan berbagai obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang sangat menarik.
Dampak dari erupsi ini sangat memukul baik pemerintah maupun masyarakat
Sleman terutama yang terkena langsung oleh dampak dari bencana tersebut.
Meskipun sekarang erupsi itu sudah selesai namun masih menyisakan masalah, baik
itu masalah sosial-ekonomi masyarakat di sekitar gunung Merapi maupun pariwisata
itu sendiri.
Setelah situasi kondusif, pemerintah daerahpun juga belum bisa berbuat
maksimal. Ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) untuk mengelola pariwisatabencana
yang baru muncul ini juga belum tersedia. Hal ini juga menimbulkan kesan
bahwa antara jajaran pemerintah daerah dan pemerintah desa tidak ada koordinasi.
Setelah dikeluarkannya surat dari Bupati Sleman maka Pemerintah Desa Umbulharjo
diberi kewenangan untuk mengelola kawasan volcano tour Merapi. Dengan melalui
peraturan desa akhirnya terbentuklah tim pengelola kawasan volcano tour Merapi.
Kinerja dari tim ini setelah bekerja selama 3 (tiga) tahun dirasa masih belum optimal,
setelah melalui pra-survei dan observasi langsung ke lokasi dapat diketahui bahwa
permasalahan utama sekarang ini yang berkaitan dengan kelembagaan dan SDM
pendukungnya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan adanya kegiatan
pengabdian masyarakat untuk membantu penataan kelembagaan dan peningkatan
kompetensi SDM pengelola tersebut. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi
pemenuhan keperluan minimal untuk perkantoran skretariat, pembuatan papan nama
dan brosur untuk keperluan keberadaan organisasi dan pelayanan pariwisata.
Disamping itu juga ada kegiatan antara lain penyusunan dokumen rencana strategis
(renstra) yang bisa dijadikan acuan untuk penyusunan program kerja, struktur
organisasi dan job deskripsi yang dapat dipakai semua anggota agar bekerjanya
terarah dan sesuai bidang tugasnya, dan website yang bisa dipakai untuk pelayanan
dan promosi wisata. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | LP3M UMY | en_US |
dc.subject | PENATAAN KELEMBAGAAN DAN SDM | en_US |
dc.subject | PENGELOLA KAWASAN VOLCANO TOUR | en_US |
dc.title | IbM PENATAAN KELEMBAGAAN DAN SDM BAGI PENGELOLA KAWASAN VOLCANO TOUR MERAPI DI DESA UMBULHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN | en_US |
dc.type | Other | en_US |