dc.description.abstract | Pada akhir masa Orde Baru istilah pemberdayaan masyarakat menjadi sangat popular. Memasuki era reformasi dan otonomi daerah, pemberdayaan masyarakat sebagai suatu strategi pembangunan yang berdimensi kerakyatan semakin banyak diterapkan di tingkat kabupaten/kota. Strategi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan menekankan pentingnya partisipasi semua lapisan masyarakat untuk ikut terlibat dalam pengambilan keputusan pada berbagai kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Komunikasi menjadi unsur yang sangat penting dalam proses pembangunan khususnya melalui strategi pemberdayaan masyarakat. Hal ini mengingat bahwa intensitas komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat relatif lebih tinggi dari pada dalam strategi pembangunan lainnya. Menariknya lagi, kajian pemberdayaan masyarakat dari aspek komunikasinya belum banyak dilakukan.Buku ini ingin melihat gambaran tentang komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat. Apakah berbagai kegiatan pembangunan khususnya di bidang pertanian dengan penggunaan paradigma baru (pemberdayaan masyarakat) secara otomatis memiliki konsekuesi yang lebih intensif ataukah tidak. Untuk memperjelas, diungkapkan juga suatu contoh kasus proses komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat tani di kelompok tani jamur merang. sebagai kesimpulannya, dengan adanya paradigma baru pembangunan pertanian dengan Pemberdayaan tidak serta merta proses komunikasinya juga lebih intensif. Penting adanya kesamaan persepsi dari semua pihak tentang makna pemberdayaan masyarakat tsb. | en_US |