POTENSI NANOSISAL SEBAGAI FILLER PADA MATERIAL TUMPATAN (TAMBALAN GIGI) RESIN KOMPOSIT
Abstract
Latar Belakang : Resin komposit terdiri atas matriks, filler dan coupling agent. Pada awalnya, filler yang digunakan untuk komposit berasal dari material quartz . Namun, material glass pada resin komposit memiliki beberapa kekurangan antara lain produksi material glass sangat tergantung pada bahan bakar fosil, material glass bersifat non-degradable, tak terbarukan. Oleh karena itu, sekarang mulai diupayakan penggunaan resin komposit serat alam sebagai pengganti material glass salah satunya adalah serat sisal (Agave sisalana).
Tujuan Penelitian :Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah volume filler wt% terhadap kekerasan resin komposit nanosisal. Metode Penelitian :Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sample penelitian adalah cetakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 5mm dan tinggi 2mm. Sample dibagi menjadi empat kelompok ( A, B, C, D ) dan setiap kelompok berjumlah lima sample. Kelompok A memiliki jumlah volume filler 60wt%, kelompok B filler 65 wt%, kelompok C filler 70 wt% dan kelompok D menggunakan resin komposit Nanofiller filtek Z350. Sample diuji kekerasan dengan menggunakan alat micro vickers. Analisis data menggunakan uji non- parametric Kruskal Wallis.
Hasil Penelitian :Resin komposit dengan jumlah volume filler 60 wt% memiliki rata-rata kekerasan sebesar 10.8 VHN, resin komposit nanosisal 65% sebesar 20.4 VHN, resin komposit nanosisal 70% sebesar 13.8 VHN serta resin komposit Nanofiller filtek Z350 sebesar 44.6 VHN. Hasil uji statistic non-parametric Kruskal Wallis diketahui nilai p = 0,001 p < 0,05 ( p= 0,001 < 0,05 ).
Kesimpulan :Terdapat pengaruh jumlah volume filler wt% terhadap kekerasan resin komposit nanosisal dengan perbedaan yang bermakna.