EVALUASI PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA ERUPSI MERAPI TAHUN 2010
Date
2017-07-25Author
PUJIANTO, AS'AT
ASTUTI, PINTA
MARTYANA, DWI CAHYANI
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Erupsi Merapi Tahun 2010 yang mencakup lima sektor telah berakhir pada tahun 2014 (melalui Anggaran Tahun 2013). Namun demikian tidak berarti kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi telah selesai dengan hasil yang maksimal. Erupsi Merapi Tahun 2010 merupakan bencana yang terbesar dibandingkan dengan erupsi serupa dalam lima periode waktu sebelumnya yakni tahun 1994, 1997, 1998, 2001 dan 2006. Dengan jumlah total korban meninggal sebanyak 351 jiwa yang tersebar di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Cangkringan, Ngemplak, Turi, dan Pakem jumlah korban meninggal akibat bencana merapi tahun 2010 sebanyak 292 jiwa dan jumlah korban meninggal sebanyak 59 jiwa. Dengan memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat kejadian erupsi Gunung Merapi, maka perlu disusun sebuah dokumen kajian perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana sehingga kajian tersebut dapat membantu mengetahui kebutuhan apa saja yang masih kurang disetiap hunian tetap.
Metode yang dipergunakan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu : pengumpulan data sekunder, pengumpulan data primer dengan cara melakukan survey dilapangan untuk mendapatkan data terkini (kondisi eksisting), kemudian dilakukan kajian dan analisis data, serta disimpulkan.
Berdasarkan hasil analasis didapat kesimpulan yang perlu segera dilaksanakan (menjadi prioritas utama), terkait dengan jalur evakuasi yaitu perbaikan jalan kabupaten sepanjang 37.8 km (Ruas : Prambanan – Klangon 3 km, Bronggang – Klangon 3 km, Sidorejo – Glagaharjo 2 km, Pulowatu – Turgo 5 km, Tangkisan – Kopeng 3 km, Geblok – Kaliadem 1.5 km, Sedokan –Tunggularum 3 km, Kembangan – Tanen 3 km, Jambon – Bronggang 0.5 km, Perikanan – Jelapan 1.8 km, Blaburan – Mlesen 4.9 km, Blaburan – Mlesen 4.5 km, Cemoro – Mlesen 0.9 km, Ngelo - Tanen 1.7 km), perbaikan jalan poros desa sepanjang 18 km (Donoasih – Surodadi/Donokerto 1.5 km, Banjarharjo - Watu Pecah/Cangkringan 1.5 km, Somoitan – Nangsri/Turi 3 km, Glagah – Pancoh 3 km, Daleman - Nangsri 4.5 km, Nangsri Lor - Relokasi/Girikerto 4.5 km) , perbaikan 3 jembatan (Jembatan Pagerjurang Cangkringan bentang 30 m, Jembatan Wonosobo Ngaglik bentang 30 m, dan Jembatan Rejodani Ngaglik bentang 30 m). Disamping itu ada Huntap yang perlu ditambah 1 reservoir yaitu Huntap Randusari. Sedangkan yang memerlukan perbaikan dan pengadaan IPAL Komunal yaitu : Gambretan 1, Gambretan 2, Cancangan dan Jelapan.