View Item 
      •   UMY Repository
      • 07. RESEARCH CENTER
      • Learning Center's Research
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 07. RESEARCH CENTER
      • Learning Center's Research
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KAJIAN EFEK JALAN CEPAT TERHADAP FUNGSI TIROID, NEUROGENESIS DAN PERKEMBANGAN FUNGSI OTAK ANAK SD DI DAERAH ENDEMIK GAKI KULONPROGO YOGYAKARTA

      Thumbnail
      View/Open
      LAPORAN (800.1Kb)
      Date
      2016-09-01
      Author
      NOOR, ZULKHAH
      DARMAWATI, IDIANI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Permasalahan kesehatan dan kemunduran kemampuan kognisi diduga masih menjadi permasalahan penting di daerah endemic GAKI. Temuan penelitian terdahulu bahwa latihan berjalan dan berlari dapat meningkatkan fungsi tiroid, neurogenesis dan kognisi pada tikus maupun pasien hipotiroid perlu diujicobakan sebagai penelitian aksi di daerah endemic GAKI di wilayah Indonesia. Anak-anak senang berjalan maupun berlari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efek latihan jalan cepat terhadap status tiroid, neurogenesis dan fungsi kognitif anak-anak usia sekolah dasar di daerah endemik GAKI. Penelitian ini diharapkan bermanfaat praktis dalam upaya penanggulangan GAKI dan peningkatan kecerdasan anak-anak generasi penerus bangsa serta publikasi nasional maupun international. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu sebagai penelitian aksi dengan desain pretes postes grup untuk mengkaji efek latihan jalan cepat terhadap fungsi tiroid (TSH, T4, dan T3), BDNF (neurogenesis) dan kognisi (IQ) anak-anak usia sekolah dasar di daerah endemik GAKI di wilayah Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta. Responden penelitian adalah anak-anak usia bawah 9-11 tahun, kelas 3-6 SD terddiri dari 40 anak kelompok perlakuan dan 30 kelompok kontrol. Perlakuan berupa jalan cepat atau lari yang dikemas dalam bentuk senam, jalan lintas alam dan permainan. Aktivitas ini dilakukan seminggu 5 kali setiap pagi selama 30 menit hingga 8 minggu. Selanjutnya sebagian responden selesai dan diukur pos tes, sebagian tetap melakukan program hingga 6 bulan. Seluruh responden dilakukan postes kedua untuk mengkaji apakah fungsi tiroid tetap bertahan baik setelah berhenti latihan selama 8 minggu. TSH, T4. T3 dan BDNF diukur secara elisa dan IQ diukur dengan Culture Fair Intelligence Test (CFIT). Selain itu dilakukan pengukuran indeks kebugaran jasmani anak sebagai marker keberhasilan latihan. Analisa data pre dan pos tes menggunakan anova berulang. Tidak ditemukan gejala fisik hipotiroid pada anak-anak SD Tukharjo dan Purwoharjo Samigaluh Kulon Progo Yogyakarta. Status gisi anak sebagian besar normal. Status tiroid responden terdiri 57,9% eutiroid dan 42,1% hipotiroid subklinis. Skor IQ anak-anak eutiroid tidak berbeda dengan anak-anak hipotiroid subklinis dan berada pada kategori rata-rata bawah. Kesimpulan penelitian ini adalah olahraga permainan cenderung meningkatkan skor IQ lebih baik pada anak eutiroid dibanding anak hipotiroid subklinis. Perlu dilakukan penelitian pada responden yang lebih muda dan waktu perlakuan lebih lama. Evaluasi tambahan diperlukan adalah pengukuran neurokognitif dengan WISC-R. Pengembangan bakat anak disesuaikan dengan kondisi dan hobi anak
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/13776
      Collections
      • Learning Center's Research

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV