HUBUNGAN TANDA DAN GEJALA KLINIS TERHADAP KEJADIAN SYOK PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Infeksi dengue merupakan penyakit endemis di negara-negara beriklim tropis dan subtropis dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi. Sindrom syok dengue merupakan manifestasi klinis infeksi dengue yang paling membahayakan, bila tidak mendapat penanganan secara tepat akan menyebabkan kematian. Penilaian akurat terhadap risiko syok merupakan kunci penting menuju tatalaksana yang adekuat, mencegah syok, dan perdarahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanda dan gejala yang berhubungan terhadap kejadian syok pada pasien DBD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analytic observational dengan desain cross sectional dengan memilih pasien dewasa yang terdiagnosis demam berdarah dengue menurut kriteria WHO 1997 dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan serologi di RS PKU Muhammadiyah Gamping dari Januari-April 2015. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan 154 pasien DBD yang memenuhi kriteria dan 17 (11%) diantaranya mengalami kejadian syok. Analisis bivariat diperoleh variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian syok adalah letargi (p=0,001), ascites (p=0,001), efusi pleura (p=0,001), dan hepatomegali (p=0,001). Disimpulkan bahwa letargi, ascites, efusi pleura, dan hepatomegali adalah variabel yang berhubungan terhadap kejadian syok.