dc.contributor.author | SUSANAWATI, SUSANAWATI | |
dc.date.accessioned | 2017-08-29T13:23:19Z | |
dc.date.available | 2017-08-29T13:23:19Z | |
dc.date.issued | 2016-09 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/13821 | |
dc.description | Pasar-pasar dapat terintegrasi atau tidak akan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut (1) infrastruktur pasar, meliputi transportasi, komunikasi, kredit, fasilitas penyimpanan yang ada di pasar, (2) kebijakan pemerintah yang mempengaruhi sistem pemasaran, misalnya pengetatan perdagangan, regulasi-regulasi kredit dan transportasi, (3) ketidakseimbangan produksi antar daerah sehingga terdapat pasar surplus (hanya mengekspor ke daerah lain) dan pasar defisit (hanya mengimpor dari pasar lain), dan (4) supply shock, seperti banjir, kekeringan, penyakit akan mempengaruhi kelangkaan produksi yang terlokalisasi sedangkan hal-hal tak terduga lain seperti aksi mogok akan mempersulit transfer komoditi. | en_US |
dc.description.abstract | Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan (pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran) akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya (misalnya pasar di tingkat petani). Terdapat dua pendekatan untuk melihat integrasi pasar yaitu (1) secara horisontal, digunakan untuk melihat integrasi harga antar pasar produsen atau antar pasar konsumen, (2) secara vertikal, digunakan untuk melihat integrasi harga antara pasar produsen dan pasar konsumen. | en_US |
dc.subject | integrasi pasar, bawang merah | en_US |
dc.title | INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH | en_US |
dc.title.alternative | Bahan siaran Kiprah Desa RRI Yogyakarta | en_US |
dc.type | Learning Object | en_US |