Keselamatan pasien menjadi isu yang sangat penting saat ini dalam pelayanan kesehatan dan menjadi fokus utama dalam sistem kesehatan, terutama di rumah sakit. Penelitian tentang pelaksanaan program keselamatan pasien sudah mulai banyak dilakukan di luar negeri. Namun, untuk pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit di Indonesia belum banyak data yang diperoleh dan belum ada yang melaporkan secara lengkap pelaksanaan patient safety. Khususnya monitoring penggunaan obat pada pasien post PCI (Percutaneous Coronary Intervention) yaitu Aspirin, Clopidogrel, Statin dan Bela Bloker. Sebuah data penelitian retrospective cohort tahun 2014 yang dilakukan pada 313 pasien ICCU RSCM, terdapat angka mortalitas sebesar 3.8% pada pasien post PCI (Amin, L. Z. 2015). Uji klinik yang telah dilakukan pada fase pre marketing suatu produk obat biasanya hanya melibatkan kelompok kecil dengan kriteria tertentu, sehingga perlu dilakukan studi post marketing pada produk obat untuk memperoleh data resiko pada penggunaan obat tersebut. Maka melalui studi ini, akan dilakukan identifikasi respon obat yang dialami oleh pasien pada penggunaan obat selama terapi post PCI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon obat yang dialami oleh pasien post PCI selama menjalani terapi. Penelitian ini juga bertujuan untuk membangun data mengenai respon pasien pada obat yang diberikan selama post PCI sehingga data tersebut dapat digunakan oleh tenaga kesehatan pada umumnya dan Apoteker pada khusus nya untuk mencapai tujuan terapi yang diinginkan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain prospective cohort yang dilakukan kepada 100 pasien rawat jalan post PCI di Rumah Sakit wilayah Yogyakarta.