MODEL ANTISIPATIF MENGATASI KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Abstract
Jaringan transportasi darat merupakan prasarana bagi pergerakan manusia maupun barang, pergerakan yang bersifat dinamis menjadikan jaringan jalan sebagai kebutuhan utama yang sangat penting dalam memfasilitasi besar kebutuhan pergerakan yang terjadi. Jalan harus mempunyai kemampuan untuk bisa mengakomodasi setiap pergerakan dengan tingkat layanan tertentu, makadari itu perlu dilakukan usaha untuk menjaga kualitas layanan jalan, dimana salah satu usaha tersebut adalah dengan mengevaluasi kualitas layanan jalan dengan melihat tingkat kerusakan yang terjadi. Jalan perlu dilakukan inspeksi terhadap lapis perkerasan, hal ini berguna untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Peningkatan dan perbaikan mutu jalan bisa dilakukan dengan program seperti pemeliharaan berkala, ataupun pemeliharaan rutin.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka dipandang perlu adanya suatu kajian dengan tujuan 1.Teridentifikasinya titik rawan kerusakan yang terdapat di Kabupaten Bantul. 2.Inventarisasi jenis kerusakan ruas jalan di kabupaten Bantul 3. Dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan jalan di Kabupaten Bantul 4.Menentukan jenis material perkerasan jalan yang sesuai dengan kondisi lalulintas saat penelitian 5.Terciptanya aduan masyarakat (e-aduan) terhadap kerusakan lapisan permukaan jalan melalui foto, di artikan dalam bentuk data sehingga bisa ditentukan jenis kerusakan, level, penanganan dan menjadi data base bagi pihak pemerintah.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode observasi kelapangan dengan cara 1.Pengamatan untuk menentukan Pavement Condition Index (PCI) yaitu tingkatan dari kondisi permukaan perkerasan dan ukuran yang ditinjau dari fungsi daya guna yang mengacu pada kondisi dan kerusakan dipermukaan perkerasan yang terjadi, kemudian akan ditentukan berdasarkan level. 2. Non destruktive yaitu dengan cara mempergunakan alat yang diletakkan diatas permukaan jalan sehingga tidak mengakibatkan rusaknya konstruksi perkerasan jalan. Alat yang digunakan adalah Benklemen beam dengan metode lendutan balik (rebound deflection).
Selanjutnya data yang telah terkumpul dalam bentuk performance kondisi perkerasan jalan akan diolah secara Analitis, sehingga menghasilkan luaran kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan kerusakan jalan di Kabupaten Bantul.