Prospek pengembangan olahan singkong sangat beragam dan menjanjikan. Awalnya, salah satu daerah yang memiliki produktivitas dan pengembangan tanaman singkong tinggi di Indonesia yaitu Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Namun, Badan Pusat Statistik pada tahun 2015 menyebutkan bahwa tingkat produktivitas singkong Kab. Gunungkidul terbilang sangat rendah yaitu 155, 04 kw/ha. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas ketela pohon di Gunungkidul yakni tidak digunakannya bahan tanam berkualitas yang sesuai dengan kondisi setempat, sehingga penggunaan varietas lokal setempat tidak dimaksimalkan dengan baik. Hal ini dikhawatirkan keragaman varietas lokal akan semakin berkurang dibanding varietas unggul nasional yang dibudidayakan, sedangkan produktivitas tanaman pun belum menjanjikan, apalagi kesesuaian bahan tanam varietas singkong yang cocok pada daerah teretentu untuk produk olahan tertentu belum diketahui dengan baik. Terlebih lagi, koleksi plasma nutfah negara pengekspor terbesar Thailand juga berasal dari varietas lokal Indonesia yang dikembangkan pada tahun 1975. Keberadaan dan pemetaan plasma nutfah singkong lokal Indonesia sendiri hingga saat ini belum dipelajari dengan rinci dan terpadu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan : (1) Menyusun database jenis varietas lokal singkong Gunungkidul, mengkoleksi bahan tanam dan identifikasi karakter morfologi serta agronomi, (2) Mengevaluasi dan verifikasi karakter morfologi dan agronomi tanaman singkong lokal Gunungkidul di kebun plasma nutfah buatan dan (3) Menganalisis keragaman genetik tanaman singkong varietas lokal Gunungkidul. Target luaran yang didapatkan berupa database jenis varietas pada daerah sebaran yang diteliti, koleksi bahan tanam berupa field and seed bank, identifikasi karakter morfologi, agronomi dan molekular dari varietas yang ditemukan sebagai tahapan awal pemuliaan tanaman untuk membangun kebun plasma nutfah sebagai sentra penelitian, pengkajian dan pengembangan tanaman singkong. Selain itu, berpotensi untuk merakit kultivar baru bersifat BUSS (Baru Unggul Unik Stabil) untuk meningkatkan tingkat produktivitas singkong nasional dan berdaya saing industri ekspor. Tanpa adanya konservasi dan pengembangan plasma nutfah tanaman singkong, maka landasan dasar untuk meningkatkan upaya kemandirian pangan Indonesia tidak dapat dilakukan secara optimal. Kegiatan ini sejalan dengan bidang unggulan rencana induk strategis penelitian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam bidang unggulan yaitu bidang pengembangan sains, teknologi, industri dan lingkungan dengan topik agroekosistem dan agribisnis berkelanjutan untuk mencapai ketahanan pangan nasional.