Indonesia, sebagaimana negara lainnya di dunia terlibat dalam beberapa perjanjian perdagangan bebas. Berdasarkan data organisasi perdagangan dunia (WTO), sampai tahun 2016 Indonesia setidaknya telah menjadi anggota dari tujuh perjanjian perdagangan bebas. Salah satu diantara yang pertama dan paling lama adalah perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara ASEAN atau dikenal dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Partisipasi dalam perdagangan bebas diharapkan meningkatkan volume/nilai perdagangan diantara anggota dikarenakan menurunnya biaya perdagangan dan berkurang atau hilangnya hambatan perdagangan lainnya. Namun demikian, selain potensi keuntungan, liberalisasi perdagangan juga mendapatkan kritikan terkait efeknya terhadap ekonomi, terutama liberalisasi di sektor pertanian mengingat sektor ini merupakan tulang punggung ekonomi dan penyumbang terbesar tenaga kerja di Indonesia. Tulisan ini berupaya mengkaji dampak keikutsertaan Indonesia dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA) terhadap ekspor komoditas pertanian Indonesia untuk kurun waktu tahun 2004-2013 yang dianalisis menggunakan gravity model.