dc.description.abstract | Salah satu fungsi Komunikasi interpersonal adalah menciptakan keintiman antar individu dalam berinteraksi. Ketika keintiman sudah terjalin maka akan meminimalisir konflik maupun hambatan dalam mengirimkan pesan. Seorang guru dalam mentransfer ilmu akan berusaha menjalin keakraban dengan murid ang tujuannya memperlancar proses belajar mengajar. Pada penyandang tuna netra dengan keterbatasan fisik pun dapat mengalami hambatan pada proses transfer ilmu dengan menggunakan tekhnologi. Hambatan tersebut bisa jadi berpotensi menimbulkan konflik pada proses belajar mengajar. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, studi komunikasi interpersonal akan diteliti.
Penelitian ini membahas tentang upaya komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh pengajar yang juga seorang tunanetra kepada murid tunanetra. Keintiman dibangun melalui adanya keterbukaan, sikap positif, kesetaraan dan empati. Keempat faktor tersebut diyakini mampu membangun tingkat kepercayaan. Pada guru tunanetra di Mardiwuto ini komunikasi lebih cenderung kepada sikap suportif. | en_US |