dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | NUGRAHELLA, APRILLIANA RISMA | |
dc.date.accessioned | 2017-09-02T06:25:35Z | |
dc.date.available | 2017-09-02T06:25:35Z | |
dc.date.issued | 2017-03-11 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14333 | |
dc.description | Latar Belakang : Hall dan Waver menyebutkan bahwa tingginya kompleksitas permasalahan dan kemajuan teknologi di bidang kesehatan menyebabkan diversifikasi profesi kesehatan. Kemudian muncullah Interprofessional Education (IPE) yang dicetuskan oleh WHO sebagai pendidikan yang terintegrasi untuk peningkatan kemampuan kolaborasi karena IPE bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan praktik kolaborasi interprofesional. Dalam pelaksanaan IPE dibutuhkan kerjasama tim yang baik sehingga akan meningkatkan kualitas dan efektif dalam melayani pasien.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan kognitif dengan kemampuan kerjasama tim interprofesi mahasiswa tahap profesi di FKIK UMY.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Responden merupakan mahasiswa profesi FKIK UMY yang telah melaksanakan program IPE. Dilakukan pengujian dengan cara mengisi kuesioner Team Work Score (TWS) dan pengumpulan nilai IPK sarjana. Hasil penelitian kemudian dicatat dan dihitung dengan rumus korelasi Spearman’s menggunakan program SPSS.
Hasil : Terdapat 43 responden yang terdiri dari 15 mahasiswa pendidikan dokter, 9 mahasiswa pendidikan dokter gigi, dan 19 mahasiswa ilmu keperawatan. Rata-rata kemampuan kognitif reponden berada pada kategori yang sangat memuaskan dan kemampuan kerjasama timnya berada pada kategori baik.Hasil perhitungan dengan SPSS 16 menggunakan rumus korelasi Spearman’s menunjukkan nilai p = 0,000 (<0,05) dan r = 0,653.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang kuat antara kemampuan kognitif dengan kemampuan kerjasama tim interprofesi mahasiswa tahap profesi di FKIK UMY. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Hall dan Waver menyebutkan bahwa tingginya kompleksitas permasalahan dan kemajuan teknologi di bidang kesehatan menyebabkan diversifikasi profesi kesehatan. Kemudian muncullah Interprofessional Education (IPE) yang dicetuskan oleh WHO sebagai pendidikan yang terintegrasi untuk peningkatan kemampuan kolaborasi karena IPE bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan praktik kolaborasi interprofesional. Dalam pelaksanaan IPE dibutuhkan kerjasama tim yang baik sehingga akan meningkatkan kualitas dan efektif dalam melayani pasien.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan kognitif dengan kemampuan kerjasama tim interprofesi mahasiswa tahap profesi di FKIK UMY.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Responden merupakan mahasiswa profesi FKIK UMY yang telah melaksanakan program IPE. Dilakukan pengujian dengan cara mengisi kuesioner Team Work Score (TWS) dan pengumpulan nilai IPK sarjana. Hasil penelitian kemudian dicatat dan dihitung dengan rumus korelasi Spearman’s menggunakan program SPSS.
Hasil : Terdapat 43 responden yang terdiri dari 15 mahasiswa pendidikan dokter, 9 mahasiswa pendidikan dokter gigi, dan 19 mahasiswa ilmu keperawatan. Rata-rata kemampuan kognitif reponden berada pada kategori yang sangat memuaskan dan kemampuan kerjasama timnya berada pada kategori baik.Hasil perhitungan dengan SPSS 16 menggunakan rumus korelasi Spearman’s menunjukkan nilai p = 0,000 (<0,05) dan r = 0,653.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang kuat antara kemampuan kognitif dengan kemampuan kerjasama tim interprofesi mahasiswa tahap profesi di FKIK UMY. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Interprofessional education, kemampuan kognitif, kerjasama tim. | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN KERJASAMA TIM INTERPROFESI PADA MAHASISWA PROFESI FKIK UMY | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
033 | en_US |