Angkutan sedimen atau transport sediment merupakan suatu peristiwa yang sangat fundamental dan penting dalam rekayasa sungai. Bentuk, ukuran, dan beratnya partikel material tersebut akan menentukan jumlah besaran angkutan sedimen. River bed variation model telah banyak dikembangkan oleh para peneliti yang digunakan untuk memperkirakan perubahan dasar sungai dengan mendasarkan pada persamaan kontinuitas sedimen. Meskipun demikian, masih sedikit yang mempertimbangkan perubahan porosity material dasar sungai. Kajian selama ini, para peneliti menganggap bahwa nilai porositas selalu konstan. Di sisi lain, parameter utama sedimen yang berperanan dalam ekosistem air adalah porositas, terutama untuk habitat berbagai spesies hewan air. River bed variation model yang mempertimbangkan porosity telah dikembangkan oleh Sulaiman (2008), tetapi belum dilakukan verivikasi uji laboraturium. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena perubahan elevasi dasar sungai dan perubahan tipe gradasi dasar sungai secara eksperimental. penelitian dilakukan dengan membuat pengujian di flume test dengan beberapa kasus, yaitu tanpa adanya supplai sedimen dan dengan adanya supplai sedimen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa akan akan terjadi degradasi dasar sungai/ saluran jika tidak ada supplai sedimen dari hulu dan terjadi perubahan tipe gradasi material dasar sungai ke tipe Talbot. Jika ada supplai sedimen dari hulu maka akan dapat mengembalikan fenomena degradasi ke kondisi semula. Tipe gradasi material saluran juga akan berubah sesuai dengan tipe gradasi pasokan material dari hulu.