EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENGOBATAN PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2015
Abstract
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak yang
diderita oleh pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Temanggung. Apabila infeksi
terindikasi oleh bakteri, maka salah satu pengobatan yang harus diberikan adalah
antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengakibatkan resistensi
mikroorganisme terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
rasionalitas penggunaan antibiotik pada pengobatan infeksi saluran kemih di
instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Temanggung periode Januari-Desember
2015.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode retrospektif berdasarkan
data yang diambil melalui rekam medik pasien. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua pasien dengan diagnosis infeksi saluran kemih yang
mendapat terapi antibiotik di RSUD Kabupaten Temanggung periode Januari-
Desember 2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive
sampling, termasuk dalam teknik pengambilan sampel non-probability sample,
yaitu pengambilan sampel atas dasar pertimbangan peneliti yang mengandung
unsur-unsur yang dikehendaki (berdasarkan kriteria inklusi tertentu).
Penelitian dilakukan terhadap 74 pasien yang memenuhi kriteria inklusi
dengan proporsi 63,52% berjenis kelamin perempuan dan 36,48% berjenis kelamin
laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik yang digunakan sebagai
terapi adalah seftriakson (50%), siprofloksasin (31,08%), sefotaksim (8,11%),
amoksisilin (5,41%), levofloksasin (2,70%), dan sefepim (2,70%). Rasionalitas
penggunaan antibiotik dilihat dari tepat indikasi (100%), tepat obat (100%), dan
tepat dosis (87,84%). Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa rasionalitas
penggunaan antibiotik sebanyak 65 pasien (87,84%), sedangkan yang tidak tepat
sebanyak 9 pasien (12,16%).