View Item 
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • CONFERENCE
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • CONFERENCE
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENYELESAIAN KONFLIK INTERPERSONAL PASANGAN PERNIKAHAN DINI: STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

      Thumbnail
      View/Open
      jurnal ponorogo.docx (32.92Kb)
      Date
      2017-08-24
      Author
      SUCIATI, SUCIATI
      SOFYAN, NUR
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Di Indonesia masih banyak terjadi pernikahan usia remaja dan anak. Mereka menikah pada usia di bawah 18 tahun. Terdapat 38 % remaja perempuan yang menikah di bawah umur, sedangkan laki-laki yang menikah di bawah umur hanya 3,7 %. Adapun faktor yang menyebabkan pernikahan dini antara lain disebabkan oleh kuatnya tradisi dan cara pandang masyarakat pedesaan. Dalam hal ini, orang tua banyak mendorong anak gadis mereka untuk menikah dalam usia muda bahkan anak (12-14 tahun). Beberapa hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa penyebab pernikahan dini adalah rendahnya akses pendidkan, kesempatan di bidang ekonomi, kualitas layanan dan pendidikan, kesempatan di bidang ekonomi, serta kualitas layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi, terutama untuk anak perempuan. Penelitian ini mengambil lokasi di kabupaten Bantul, Yogyakarta mengingat terdapat penambahan jumlah pasangan pernikahan dini yang sangat signifikan pada tahun 2008-2011, meskipun tahun 2009 mengalami penurunan. Meskipun wilayah ini terdapat kasus NTCR (Nikah Talak Cerai dan Rujuk) yang paling rendah di Yogyakarta, namun jumlah pasangan pernikahan dini mencapai urutan tertinggi di Yogyakarta bahkan melebihi kota-kota besar lainnya seperti Jakarta dan Makasar. Salah satu kategori terbanyak dari kasus ini adalah mereka yang hamil di luar nikah. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dengan 3 pasang informan yang memiliki variasi dalam hal usia, pendidikan, pekerjaan dan sebab pernikahan dini yang mereka lakukan. Hasil penelitian ditemukan bahwa sebab-sebab terjadinya pernikahan dini dibedakan menjadi 2 kondisi yaitu atas dasar perjodohan dan atas dasar hamil di luar nikah. Faktor budaya Jawa ternyata ikut berpengaruh terhadap tipe penyelesaian konflikinforman yang diteliti. Mereka berupaya mempertahankan hubungan suami istri meski sering terlibat konflik. Dalam hal sumber konflik ada persamaan dari 3 pasang informan, yaitu pemenuhan kebutuhan ekonomi, faktor cemburu, dan egoisme yang relatif tinggi. Dalam penyelesaian konflik, pada awalnya informan menggunakan tipe menghindar dan menang-kalah, tetapi pada akhirnya tipe menang-menang. Konflik juga berdampak positif dalam perkembangan hubungan mereka, yaitu hubungan semakin membaik pasca konflik dan tidak berujung pada perceraian.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14878
      Collections
      • CONFERENCE

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV