dc.description.abstract | Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang dikenal
sebagai kota budaya dimana aspek pendidikan merupakan komponen penting
yang di utamakan oleh pemerintah daerah Yogyakarta. Beberapa fenomena yang
dijumpai pada saat sekarang ini adalah perilaku para pelajar yang menyimpang
dari unsur pendidikan dengan dasar budaya Yogyakarta yaitu berupa kenakalan
pelajar yang sering terjadi dibeberapa tempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana kenakalan pelajar tersebut dapat dicegah serta
dikendalikan dan apa saja upaya dinas sosial DIYdalam mengurangi peristiwa itu
serta mengetahui bagaimana peran Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam menanggulangi kenakalan pelajar tahun 2014-2016.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dimana peneliti menganalisa
beberapa unit seperti akuntabiltas kinerja dan pencapaian kinerja Dinas Sosial
terkait dengan kasus kenakalan pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta
berdasarkan sasaran strategis dan indikator kinerja pada periode 2014-2016
dengan teknik pengumpilan data berdasarkan pendokumentasian dan wawancara
dengan Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) dengan
DR.C.Bambang Sauntosa Hadi selaku Kepala Seksi BPRSR.
Berdasarkan hasil wawancara, BPRSR sebagai perpanjangan tangan Dinas
Sosial DIY dalam menanggulangi kenakalan remaja di DIY menghadirkan
beberapa kalangan professional untuk mendukung kondisi mental dan mendidik
ketrampilan para siswa. Di satu sisi, Dinas sosial DIY selalu memantau seluruh
aktivitas pembinaan BPRSR dari pembinaan mental, fisik dan sosial hingga
pemantauan penggunaan anggaran secara berkala. Peran dinas sosial dalam
menanggulangi kenakalan remaja dan atau pelajar di DIY dapat dikatakan telah
mencapai peran secara sosial yang optimal melalui kerjasama dengan BPRSR
serta telah berfungsi optimal dalam penganggaran untuk mewujudkan beberapa
program kerja dinas sosial DIY yang tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah DIY dari tahun 2014 hingga tahun 2016 | en_US |