dc.description.abstract | Desa wisata merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat,
tujuannya adalah untuk memberantas kemiskinan secara merata serta menciptakan kemandirian.
Setelah masyarakat diberdayakan diharapkan agar masyarakat tersebut bisa mandiri dalam
menghadapi isu-isu, menciptakan ide-ide yang inovatif serta mampu untuk memecahkan
permasalahan yang akan dihadapi juga dapat meningkatkan taraf hidup mereka masing-masing.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan dan menganalisa tentang apa yang terjadi dilapangan.
Pendekatan-pendekatan pemberdayaan Objek wisata yang ditawarkan dalam penelitian
antara lain wisata religi (Masjid Gede Mataram), wisata bangunan-bangunan kuno, wisata
kerajinan tangan, wisata kuliner, dan kesenian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif yang berarti prosedur penelitian ini data deskriptif berupa kata-kata
tertulis yaitu kata-kata dari orang yang menjadi narasumber. Teknik pengumpulan datanya
sendiri adalah wawancara, observasi dan juga dokumentasi yang sumber datanya adalah
Pemerintah Desa Jagalan, pengelola desa dan masyarakat sekitar.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka ditemukanlah bahwa proses terbentuknya
desa wisata dimulai dari adanya keresahan dari segelintir warga dimana kemudian muncul
gagasan dari Karang Taruna Desa Jagalan untuk membentuk sebuah desa wisata dimana
kemudian gagasan ini ditampung oleh Pemerintah Desa Jagalan untuk di realisasikan. Terlepas
dari itu semua Desa Jagalan masih dalam proses untuk menjadi desa wisata dan dalam upaya
pembangunannya pun ternyata tidak mudah karena banyak sekali faktor-faktor penghambat yang
harus ditemukan solusinya. Aktor dibalik pemberdayaan masyarakat Desa Jagalan sendiri adalah
Pemerintah Desa Jagalan dan Karang Taruna dibantu oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
ARKOM (Arsitek Komunitas) Yogyakarta dimana pemberdayaan dilakukan dengan berpedoman
pada pendekatan pemberdayaan yang didalamnya tertuang tahapan-tahapan dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat, kemudian dari tahahapan-tahapan tersebut maka terciptalah bentukbentuk
kegiatan yang cocok untuk diterapkan dalam upaya pemberdayaan masyarakat Desa
Jagalan. Bentuk-bentuk kegiatan tersebut diawali dengan membangun kesasaran masyarakat, lalu
mengadakan pertemuan-pertemuan rutin, bantuan pendampingan, bantuan modal, pembentukan
organisasi untuk desa wisata (pokdarwis), kegiatan kerja bakti, serta kegiatan promosi dan
pemasaran.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan
desa wisata pada Desa Jagalan cukup baik tetapi tidak bisa dipungkiri masih ada faktor-faktor
yang menghambat keberlangsungan pemberdayaan di Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul, DIY. | en_US |