Show simple item record

dc.contributor.authorARNEL, YUDHI PRATAMA
dc.date.accessioned2017-09-25T01:49:40Z
dc.date.available2017-09-25T01:49:40Z
dc.date.issued2017-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15029
dc.description.abstractSungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Sungai merupakan torehan dipermukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah aliran air, material yang dibawanya dari bagian hulu ke bagian hilir suatu daerah pengaliran ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya bermuara kelaut. Apabila aliran sungai berasal dari daerah gunung api biasanya membawa material vukalik dan kadang – kadang dapat terendap di sembarang tempat sepanjang alur sungai tergantung kecepatan aliran dan kemiringan sungai yang curam (Soewarno,1991). Sungai Progo merupakan sungai yang mengalir di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Indonesia. Sungai ini berhulu di Gunung Sindoro dengan panjang sungai utama sekitar 138 km dan mempunyai daerah aliran seluas sekitar 243.833,086 hektar. Sungai Progo memiliki anank – anak sungai yang berhulu dibeberapa gunung, salah satunya adalah Gunung Merapi yang masih aktif yang mengakibatkan sungai Progo memnerima dampak dari material yang terbawa oleh lahar dingin. Aliran debris lahar dingin berpotensi merubah morfologi aliran Sungai Progo secara signifikan. Tidak hanya aliran sepanjang sungai saja yang menerima dampak banjir lahar dingin, namun bangunan di sepanjang aliran sungai juga menerimanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui morfologi Sungai Progo Hilir pada jembatan Kebon Agung 1 dan pada Jembatan Bantar, porositas sedimen dasar Sungai Progo Hilir. Untuk menentukan morfologi sungai digunakan acuan menurut Rosgen (1996), dan porositas sedimen menggunakan persamaan Sulaiman (2008). Teknik pengambilan data didasarkan pada jenis data yaitu data primer. Data primer diperoleh dengan cara penelitian langsung di lapangan maupun di laboratorium. Data yang diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan adalah berupa lebar saluran sungai, lebar banjiran, lebar aliran, lebar bantaran kanan, lebar bantaran kiri, kedalaman aliran, kecepatan aliran, tinggi tebing kanan, tinggi tebing kiri, kemiringan sungai dari Jembatan ke Jembatan Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Tipe morfologi, pada lokasi penelitian di Sungai Progo Hilir pada tahun2017 sebagai berikut .Titik 1 pada lokasi Jembatan Kebon Agung 1 bertipe dan rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 0,193 mm. xv Titik 2 pada lokasi Jembatan Bantar Bertipe dan rata- rata diameter material dasar permukaan adalah 0,218 mm. Dari analisis ukuran butiran kemudian dapat diketahui besaran nilai porositas material dasar Sungai Progo Hilir. Berikut ini adalah hasil analisis porositas material dasar Sungai Progo Hilir : Titik 1 pada lokasi Jembatan Kebon Agung 1 besaran nilai porositas adalah 0,3422 atau (34,22%). Titik 2 pada lokasi Jembatan Bantar besaran nilai porositas adalah 0,6501 atau (65,01%)en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subject: Audit Teknik Sungai , Morfologi Sungai , Prasarana Sungai.en_US
dc.titleSTUDI MORFOLOGI SUNGAI PADA SUNGAI PROGO HILIRen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS : PIAS JEMBATAN KEBON AGUNG- JEMBATAN BANTAR)en_US
dc.typeThesis SKR F T 442en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record