Penelitian ini berjudul Penggunaan Media Komik Nihonjin No Shiranai Nihongo dalam Pembelajaran Chukyuu Dokkai (Penelitian pada Mahasiswa Tingkat II Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Ajaran 2016-2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan media komik Nihonjin No Shiranai Nihongo dalam pembelajaran Chuukyuu Dokkai, serta untuk mengetahui tanggapan dari pembelajar terhadap penggunaan media komik Nihonjin No Shiranai Nihongo dalam pembelajaran Chuukyuu Dokkai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel atau sumber data dari penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Ajaran 2016-2017 yang mengambil perkuliahan Chuukyuu Dokkai sebanyak 39 orang. Peneliti melakukan observasi secara langsung, penyebaran angket, serta wawancara untuk mengambil data penelitian. Berdasarkan hasil observasi, komik Nihonjin No Shiranai Nihongo sebagai media pembelajaran pada pembelajaran Chuukyuu Dokkai digunakan dengan cara dibagikan soft file hasil scan materi pembelajaran kepada pembelajar. Selain itu, gambar hasil scan tersebut juga ditampilkan melalui proyektor. Berdasarkan hasil observasi, angket, dan wawancara, diketahui sebagian besar pembelajar berpendapat bahwa penggunaan media komik tersebut membantu pembelajaran Chuukyuu Dokkai. Adapun alasannya yaitu adanya ilustrasi berupa gambar mempermudah penyerapan informasi. Selain itu, hampir seluruh pembelajar berpendapat bahwa komik Nihonjin No Shiranai Nihongo cocok digunakan dalam pembelajaran Chuukyuu Dokkai dari segi kanji, bunpou, maupun kosakata. Meskipun demikian, lebih dari setengah pembelajar merasa bahwa penggunaan komik Nihonjin No Shiranai Nihongo volume 1 tidak menambah minat dalam pembelajaran Chuukyuu Dokkai. Hal tersebut disebabkan oleh pengulangan alur pembelajaran dan sumber media komik yang sama selama lima pertemuan. Selain itu, metode pembelajaran yang diterapkan juga dirasa kurang tepat oleh pembelajar