ESTIMASI KETEBALAN DENTIN TERSIER PADA PERAWATAN KAPING PULPA DENGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Abstract
Penyakit karies atau gigi berlubang merupakan penyakit yang sering dialami
oleh penduduk indonesia. Pada tahun 2013, penderia penyakit karies mengalami
kenaikan terutama pada anak-anak. Kaping pulpa merupakan salah satu contoh
perawatan yang diterapkan bagi para penderita penyakit karies. Kaping pulpa
dilakukan dengan menambahkan material pelindung atau bahan-bahan perawatan
diatas pulpa yang terbuka untuk merangsang tumbuhnya dentin tersier. Evaluasi
dari perawatan kaping pulpa dengan mengamati hasil foto rontgen pasien sebagai
informasi berhasil tidaknya perawatan tersebut. Dokter membandingkan foto
rontgen pasien sebelum dilakukan perawatan kaping pulpa dan sesudah perawatan
sehingga diperoleh informasi dentiner tersier lebih tebal atau tidak, metode ini
disebut dengan metode kualitatif. Pertumbuhan ketebalan dentin tersier sangat
penting karena menjadi indikasi apakah perawatan kaping pulpa berhasil atau
tidak. Oleh karena itu, informasi secara kuantitatif pun sangat penting sebagai data
nyata apakah dentin tersier lebih tebal atau tidak. Adapun penelitian sebelumnya
menggunakan teknik deformable template untuk mendeteksi gigi yang terkena
karies. Akan tetapi tidak menghitung secara kuantitatif ketebalan dentin tersier.
Oleh karena itu dilakukannya penelitian ini sebagai inovasi baru. Tahap
pengolahan citra adalah tahap dimana citra dikonversi menjadi ukuran yang
seragam, sehingga memudahkan proses perhitungan. Tahap selanjutnya adalah
proses perhitungan, dimana dokter gigi menentukan titik-titik dari dentin tersier
lalu dengan titik-titik akan terhubung dengan menggunakan fungsi cubic spline
interpolation. Setelah program akan menghitung jumlah pixel terhadap citra yang
telah dikonversi ke citra biner dan jumlah pixel akan dikonversi ke dalam satu
milimeter. Pengujian dilakukan dengan melakukan perbandingan metode kualitatif
sebagai expert judge dan metode kuantitatif. Terdapat 38 pasien (114 citra yang
dilakukan proses perhitungan, 33 data sesuai, 2 data foto rontgen tidak baik, 2 data
tidak sesuai. Data yang sesuai adalah data yang mempunyai hasil sama dari kedua
metode. Sehingga diperoleh hasil akurasi aplikasi adalah 94,2%.