KISAH NABI IBRĀHĪM DAN RELEVANSINYA TERHADAP INTERAKSI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA
Abstract
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kisah nabi Ibrahim yang terdapat dalam Tafsir al-Marāgī pada surah aṣ-Ṣāffāt ayat 102 sampai 107 serta relevansinya terhadap interaksi pendidikan Islam dalam keluarga. Penyusun ingin membuktikan bahwa di balik interaksi kisah nabi Ibrahim terhadap nabi Ismail tersebut berkaitan erat dengan interaksi pendidikan Islam.
Pembahasan dan penyusunan dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian pustaka, yaitu menjadikan buku-buku dan literatur lainnya sebagi obyek utama dalam penyusunan. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu pendekatan taḥlīlī. Sedangkan untuk pengumpulan data, digunakan melalui cara dokumentasi, dan analisis data dengan menggunakan deskriptif analitik, selanjutnya data yang sudah terkumpul dan tersusun dianalisis secara konseptual tentang kandungan isinya.
Hasil menunjukkan bahwa interaksi pendidikan Islam dalam keluarga berdasarkan kisah nabi Ibrahim yaitu orangtua diharapkan untuk memiliki hubungan dan ikatan yang baik terhadap anak-anaknya. Adapun interaksi yang diterapkan nabi Ibrahim yaitu bersifat demokratis sehingga tidak memaksakan kehendak dan lebih mengutamakan pendidikan agama yang kuat sejak dini terhadap anaknya. Relevansi kisah nabi Ibrahim terhadap interaksi pendidikan Islam dalam keluarga dapat direalisasikan melalui (1) pola asuh demokratis yang diberikan orangtua terhadap anaknya. (2) komunikasi efektif yaitu dengan cara berdialog sebagaimana komunikasi yang dilakukan nabi Ibrahim terhadap puteranya.