GAMBARAN TINGKAT STRES DAN MEKANISME KOPING PADA KELUARGA PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RS. PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA
Abstract
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu kondisi dimana ginjal
tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Secara global lebih dari 500
juta orang mengalami GGK, Indonesia sendiri termasuk negara dengan tingkat
penderita gagal ginjal yang cukup tinggi salah satunya di DIY. Prevalesi GGK di
DIY dalam 5 tahun terakhir berada di atas angka nasional 0,2 sedangkan DIY 0,3.
Ada beberapa penatalaksanaan yang harus dilakukan bagi penderita ini yaitu salah
satunya hemodialisa. Penyakit GGK ini dapat menimbulkan dampak bagi pasien
dan keluarga. Dampak pada keluarga pasien salah satunya keluarga bisa
mengalami stres, untuk menghadapi stres tersebut keluarga harus beradaptasi
dengan stresor dan stres tersebut dapat menimbulkan respon fisik, psikologis, dan
spiritual. Respon dari seseorang tersebut disebut mekanisme koping.
Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat stres dan mekanisme koping pada
keluarga pasien dengan gagal ginjal kronik.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross
Sectional dengan sampel sebanyak 45 responden dengan teknik Consecutive
Sampling menggunakan kuesioner tingkat stres dengan kuesioner koping.
Hasil: Dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat stres keluarga pasien GGK
dalam kategori tidak stres yaitu 77,8% dan mekanisme koping keluarga dominan
pada koping seimbang yaitu 66,7%.
Kesimpulan: Keluarga yang merawat anggota keluarga dengan GGK tidak
mengalami stres dan keluarga menggunakan koping seimbang.
Saran: untuk penelitian selanjutnya perlu penelitian mendalam tentang tingkat
stres dan mekanisme koping keluarga pasien dengan GGK menggunakan metode
kuantitatif.