Show simple item record

dc.contributor.authorMUKADAR, MUHAMMAD AZMID
dc.date.accessioned2017-10-03T05:53:23Z
dc.date.available2017-10-03T05:53:23Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15316
dc.descriptionDaerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu Kota Pariwisata dan Kota Pendidikan yang paling diminati banyak orang untuk menimba ilmu sekaligus berlibur di kota ini, karena wilayahnya yang nyaman aman serta mutu pendidikan yang baik, bukan hanya itu saja masyarakat Yogyakarta begitu ramah sehingga banyak orang yang merantau dan berlibur dikota ini. Setiap tahunnya pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta semakin bertambah dan padat. Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar dipilih untuk mengurangi kemacetan jalanan dan pengguna kendaraan pribadi di Kota Yogyakarta terutama di jalan-jalan protokol. Pasalnya, jumlah kendaraan yang kian meningkat tanpa diiringi dengan perluasan jalan akan semakin memperparah kemacetan Kota yogyakarta. Berdasarkan analisis perhitungan diperoleh bahwa nilai total Willingnes To Pay (WTP) respondengan pengguna Jalan Margo Utomo sebesarRp.14.074.419.733,56/tahun, dimana populasinnya merupakan jumlah kendaraan yang terdaftar memasuki Jalan Margo Utomo yang didasarkan pada data Volume lalu lintas Jalan Margo Utomo yang diperoleh oleh data primer untuk peak pagi, peak siang dan peak sore. Berdasarkan hasil estimasi pada model regresi linier berganda diketahui bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya nilai ERP dilihat dari WTP pengguna jalan adalah keinginan untuk mengurangi kemacetan, tingkat pendidikan, rata-rata pengeluaran bahan bakar, tingkat pendapatan, durasi terkena kemacetan. Sementara yang tidak berpengaruh nyata terhadap besarnya nilai WTP adalah jumlah tanggungan dan jenis pekerjaan. Nilai rata-rata WTP yang didapat sebesar Rp20.050 nilai tersebut dapat dijadikan acuan dalam penetapan tarif ERP. Berdasarkan hasil survei yang telah diolah dengan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 didapatkan volume lalu lintas pada Jalan Margo Utomo sebesar 2366,4 smp/jam, dan tingkat pelayanan Jalan Jenderal Sudirman termasuk pada tingkat pelayanan F. Dengan kondisi arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang dengan kecepatan kurang dari 30 km/jam, kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi kemacetan untuk durasi yang cukup lama, dan dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume turun sampai 0 (nol).en_US
dc.description.abstractDaerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu Kota Pariwisata dan Kota Pendidikan yang paling diminati banyak orang untuk menimba ilmu sekaligus berlibur di kota ini, karena wilayahnya yang nyaman aman serta mutu pendidikan yang baik, bukan hanya itu saja masyarakat Yogyakarta begitu ramah sehingga banyak orang yang merantau dan berlibur dikota ini. Setiap tahunnya pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta semakin bertambah dan padat. Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar dipilih untuk mengurangi kemacetan jalanan dan pengguna kendaraan pribadi di Kota Yogyakarta terutama di jalan-jalan protokol. Pasalnya, jumlah kendaraan yang kian meningkat tanpa diiringi dengan perluasan jalan akan semakin memperparah kemacetan Kota yogyakarta. Berdasarkan analisis perhitungan diperoleh bahwa nilai total Willingnes To Pay (WTP) respondengan pengguna Jalan Margo Utomo sebesarRp.14.074.419.733,56/tahun, dimana populasinnya merupakan jumlah kendaraan yang terdaftar memasuki Jalan Margo Utomo yang didasarkan pada data Volume lalu lintas Jalan Margo Utomo yang diperoleh oleh data primer untuk peak pagi, peak siang dan peak sore. Berdasarkan hasil estimasi pada model regresi linier berganda diketahui bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya nilai ERP dilihat dari WTP pengguna jalan adalah keinginan untuk mengurangi kemacetan, tingkat pendidikan, rata-rata pengeluaran bahan bakar, tingkat pendapatan, durasi terkena kemacetan. Sementara yang tidak berpengaruh nyata terhadap besarnya nilai WTP adalah jumlah tanggungan dan jenis pekerjaan. Nilai rata-rata WTP yang didapat sebesar Rp20.050 nilai tersebut dapat dijadikan acuan dalam penetapan tarif ERP. Berdasarkan hasil survei yang telah diolah dengan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 didapatkan volume lalu lintas pada Jalan Margo Utomo sebesar 2366,4 smp/jam, dan tingkat pelayanan Jalan Jenderal Sudirman termasuk pada tingkat pelayanan F. Dengan kondisi arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang dengan kecepatan kurang dari 30 km/jam, kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi kemacetan untuk durasi yang cukup lama, dan dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume turun sampai 0 (nol).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectElectronic Road Pricing (ERP), Willingness To Pay (WTP), Kendaraan, Kemacetan, Yogyakartaen_US
dc.titleANALISIS RENCANA PENERAPAN ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP) TERHADAP JALAN MARGO UTOMO KOTA YOGYAKRTA (Studi Kasus: Jalan Margo Utomo)en_US
dc.typeThesis SKR F T 501en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record