STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF) PADA PROYEK KONSTRUKSI
Abstract
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek.
Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan
biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara
sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau
bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga
menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Penelitian ini
membahas mengenai analisa percepatan waktu dan biaya proyek pada Pelaksanaan Pekerjaan
Detail dan Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Istimewa Wadaslintang, Kabupaten
Purworejo tahun 2015 dengan metode penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga
kerja secara matematis dengan menggunakan program Microsoft Project 2010, serta
membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja
(lembur) dan penambahan tenaga kerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) waktu dan biaya total proyek pada kondisi
normal sebesar 210 hari dengan biaya Rp 34.737.236.100,- (2) Waktu dan biaya total proyek pada
penambahan 1 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 155,79 hari dengan biaya sebesar
Rp34,048,386,818, untuk penambahan 2 jam kerja lembur sebesar 106,06 hari dengan biaya
sebesar Rp33,453,381,136, dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur sebesar 74,17 hari dengan
biaya Rp33,079,415,833. (3) Waktu dan biaya total proyek pada penambahan tenaga kerja akibat
durasi dari waktu lembur 1 jam didapatkan durasi crashing 155,79 hari dan dengan biaya sebesar
Rp34,031,209,050, untuk penambahan tenaga kerja akibat durasi dari waktu lembur 2 jam sebesar
106,06 hari dengan biaya sebesar Rp33,383,260,636 dan penambahan alat akibat durasi dari
waktu lembur 3 jam sebesar 74,17 hari dengan biaya Rp32,967,933,009. (4) Berdasarkan
penambahan jam lembur dengan penambahan tenaga kerja yang paling efektif adalah penambahan
tenaga kerja akibat durasi dari waktu lembur 3 jam, karena menghasilkan biaya termurah sebesar
Rp32,967,933,009. dengan durasi sebesar 74,17 hari. Dibandingkan dengan biaya normal dan
durasi normal, hasilnya mengalami penurunan biaya sebesar Rp1.769.303.091 dengan
pengurangan durasi sebesar 135,83 hari. (5) Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan
jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus
dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.