Volume dan kapasitas paru-paru manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: usia, jenis kelamin, faktor penyakit dan aktifitas seseorang. Ukuran badan seseorang dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru, dimana seseorang dengan tubuh besar memiliki paru-paru yang besar. Kapasitas paru-paru ditentukan juga oleh luas permukaan tubuh untuk pertukaran gas. Pada penelitian ini sensor tekanan gas MPX5100GP diaplikasikan dalam alat ukur kapasitas vital paksa (KVP) paru-paru, microcontroller ATMega16 sebagai pengendali utama dan LCD sebagai tampilannya. Keunggulan dari sensor tekanan gas MPX5100GP yaitu hanya dengan tiupan kecil saja sudah mempengaruhi tegangan keluarannya. Peneliti melakukan perbandingan antara alat yang dibuat dengan spirometry udara. Sinyal respirasi yang diberikan pada sensor akan di konversi menjadi nilai kapasitas vital paksa (KVP) dalam bentuk angka digital dan ditampilkan pada layar LCD karakter 2x16. Setelah melalui proses perbandingan, kemudian alat digunakan untuk menguji kapasitas vital paru-paru seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan data pengukuran yang berubah-ubah, hal ini disebabkan karena setiap pengukuran yang dilakukan, tekanan yang diberikan oleh relawan selalu berbeda. Setelah melalui proses perbandingan alat dan analisis data, didapatkan kesalahan pengukuran tertinggi alat ukur kapasitas vital paksa (KVP) paru-paru sebesar 3.8% dan kesalahan rata-rata terendah sebesar 0.01%.