dc.contributor.advisor | RIYANTO, SUGENG | |
dc.contributor.author | JUANITA, MERISA DWI | |
dc.date.accessioned | 2017-10-07T03:03:25Z | |
dc.date.available | 2017-10-07T03:03:25Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15466 | |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tentang Kepentingan Nasional Amerika Serikat dalam Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang merupakan Perjanjian Nuklir Iran pada tahun 2015 setelah tiga dekade menolak, melalui perjanjian monumental ini ada hubungan timbal balik yang menguntungkan kedua belah pihak. Penelitian ini menggunakan penjelasan yang deskriptif bagaimana Amerika Serikat merubah kebijakan luar negeri yang sebelumnya menggunakan hard power saat Presiden Bush menjadi soft power dengan jalur diskusi dan negosiasi pada Presiden Obama
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Amerika Serikat dapat memperoleh Kepentingan Nasionalnya dengan menggunakan diplomasi soft power, mengurangi uranium pada pengembangan program nuklir Iran yang ditakutkan menjadi senjata nuklir. Obama sebagai Presiden memegang hak veto untuk Kepentingan Nasional Amerika Serikat. Setelah perjanjian ditandatangani, Amerika Serikat dengan Iran dan Negara Islam lainya mempunyai hubungan baik walaupun terjadi pertentangan dari kepentingan poltik dalam dan luar negeri. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tentang Kepentingan Nasional Amerika Serikat dalam Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang merupakan Perjanjian Nuklir Iran pada tahun 2015 setelah tiga dekade menolak, melalui perjanjian monumental ini ada hubungan timbal balik yang menguntungkan kedua belah pihak. Penelitian ini menggunakan penjelasan yang deskriptif bagaimana Amerika Serikat merubah kebijakan luar negeri yang sebelumnya menggunakan hard power saat Presiden Bush menjadi soft power dengan jalur diskusi dan negosiasi pada Presiden Obama
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Amerika Serikat dapat memperoleh Kepentingan Nasionalnya dengan menggunakan diplomasi soft power, mengurangi uranium pada pengembangan program nuklir Iran yang ditakutkan menjadi senjata nuklir. Obama sebagai Presiden memegang hak veto untuk Kepentingan Nasional Amerika Serikat. Setelah perjanjian ditandatangani, Amerika Serikat dengan Iran dan Negara Islam lainya mempunyai hubungan baik walaupun terjadi pertentangan dari kepentingan poltik dalam dan luar negeri. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FISIPOL UMY | en_US |
dc.subject | Amerika Serikat, Iran, Kepentingan Nasional, Senjata Nuklir | en_US |
dc.title | KEPENTINGAN NASIONAL AMERIKA SERIKAT DALAM JOINT COMPREHENSIVE PLAN OF ACTION (JCPOA) PADA TAHUN 2015 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
600 | en_US |