Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia tentu saja menarik perhatian banyak wisatawan baik dalam dan luar negeri, dengan banyaknya kegiatan yang ada disemarang tentu dibutuhkan sebuah alternative hunian untuk menampung wisatawan ataupun pembisnis.Hotel dan Apartemen CityLand yang terletak di pusat Kota Semarang Jawa Tengah di jalan Anggrek Raya, saat ini sedang dalam proses rencana pembangunan alternative hunian baru di kota Semarang. Saat ini Hotel dan Apartemen CityLand tersebut sedang dalam proses perencanaan pembangunan menjadi hunian alternative di kota Semarang. Oleh karenanya sangat penting untuk mengkaji mengenai dampak lalu lintas dan kinerja simpang yang ditimbulkan akibat adanya Hotel dan Apartemen Cityland. Evaluasi kinerja simpang disekitar lokasi pembangunan pada awal penelitian. Kemudian di lanjutkan dengan perhitungan perkiraan Bangkitan pergerakan lalu lintas menuju Hotel dan Apartemen CityLand. Keduanya dimasukan kedalam analisa kinerja simpang tak bersinyal pada kondisi existing dan pasca pembukaan serta prediksi 5 tahun kedepan. Metode yang digunakan untuk analisa adalah MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997 yang dikhususkan pada lalu lintas kendaraan. Dari hasil analisa diketahui bahwa pada kondisi existing tahun 2016 kinerja simpang tak bersinyal di Jalan Gajah Mada masih dalam katagori baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai DS yang masih di bawah 0,8 dan tundaan simpang tak bersinyal masih kurang dari 20 detik/smp. Pada saat pembukaan kinerja simpang tak bersinyal jalan Gajah Mada juga masih dalam kondisi baik, hal ini di tunjukan nilai DS setelah pembukaan masih kurang dari 0,8 dan tundaanya juga tidak lebih dari 20 dtk/smp. Sedangkan Hasil perkiraan jangka panjang 5 tahun setelah pembukaan pada tahun 2021, kinerja simpang Gajah Mada juga masih dalam kondisi baik hal ini di tunjukan dari nilai tundaan simpangnya tidak lebih dari 20 dtk/smp.