dipenuhi, baik dari segi fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan fisiologis salah satunya adalah tidur dan istirahat. Jumlah energi yang diharapkan untuk memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan terpenuhi, apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup. Aktivitas fisik adalah sekumpulan gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Setiap gerakan tubuh dihasilkan oleh otot yang memerlukan energi. Aktivitas fisik yang berat menyebabkan kelelahan, metabolisme tubuh yang lelah akan merespon tubuh untuk tidur dan istirahat. Orang yang kebutuhan istirahat dan tidurnya tidak terpenuhi akan menyebabkan gangguan tidur. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada mahasiswa UKM Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 responden diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Variabel tingkat aktivitas fisik dan kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur menggunakan uji Sommers D. Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara variabel aktifitas fisik dengan kualitas tidur dengan nilai p sebesar 0,018. Dengan korelasi kuat (r= 0,727) dan arah yang positif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada mahasiswa UKM Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.