PENILAIAN TINGKAT BAHAYA, TINGKAT KERENTANAN DAN KRITERIA DESA TANGGUH BENCANA TERHADAP BANJIR LAHAR DINGIN
Abstract
Salah satu contoh gunung api di Indonesia yang aktif adalah Gunung
Merapi. Erupsi Gunung Merapi pada 25 Oktober–7 November 2010 yang lalu
termasuk erupsi yang paling dahsyat dalam 50 tahun terakhir. Gunung Merapi
mempunyai curah hujan yang cukup tinggi sehingga bahaya yang ditimbulkan
oleh erupsi Gunung Merapi selain dari awan panas adalah bahaya dari lahar
hujan. Aliran lahar Gunung Merapi mengalir di beberapa sungai sekitar Merapi.
Daerah yang berpotensi terkena lahar hujan sesudah erupsi yaitu daerah sekitar
aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi. Sungai-sungai tersebut
antara lain Kali Gendol, Kali Kuning dan Kali Opak (lereng Selatan), Kali Woro
(lereng Tenggara), Kali Senemwo (lereng Baratlaut), Kali Lamat dan Kali Putih
(lereng Barat), Kali Krasak, Kali Boyong dan Kali Bedog (lereng Baratdaya).
(Ratih Dewanti, 2011)
Penelitian ini membahas tentang penilaian tingkat bahaya, tingkat
kerentanan dan kriteria Desa Tangguh Bencana terhadap banjir lahar dingin
pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Putih pias bawah, yaitu Desa Sirahan dan
Desa Seloboro. Metode analisis yang digunakan adalah metode skoring dan
pembobotan. Variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat bahaya adalah
curah hujan, volume material, kemiringan lereng dan frekuensi kejadian.
Sementara itu variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat kerentanan
terdiri dari empat aspek, yaitu aspek sosial, aspek ekonomi, aspek fisik dan aspek
lingkungan. Setiap variabel memiliki parameter yang berbeda dengan total 10
parameter. Mengukur Kriteria Desa Tangguh bencana dengan berpedoman pada
PERKA BNPB No. 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana.
Dari hasil analisis penilaian diperoleh tingkat bahaya di DAS Putih termasuk
dalam kelas tinggi dengan nilai 2,58. Dan untuk penilaian tingkat kerentanan
masyarakat di Desa Sirahan dan Desa Seloboro terhadap banjir lahar dingin
termasuk dalam kelas sedang dengan nilai masing-masing 8,19 dan 8,72.
Kriteria Desa Sirahan dan Desa Seloboro sebagai Desa Tangguh Bencana
adalah Desa Tangguh Bencana Madya.