View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Engineering
      • Department of Civil Engineering
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Engineering
      • Department of Civil Engineering
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENILAIAN TINGKAT BAHAYA, TINGKAT KERENTANAN DAN KRITERIA DESA TANGGUH BENCANA TERHADAP BANJIR LAHAR DINGIN

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (74.70Kb)
      HALAMAN JUDUL (773.1Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (190.7Kb)
      INTISARI (135.1Kb)
      BAB I (159.4Kb)
      BAB I (159.4Kb)
      BAB II (162.4Kb)
      BAB III (239.7Kb)
      BAB IV (343.7Kb)
      BAB V (580.7Kb)
      BAB VI (83.01Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (203.2Kb)
      LAMPIRAN (3.100Mb)
      Date
      2017-07-18
      Author
      MI’RAJ, MOCHAMAD LUTHFI FAISHAL
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Salah satu contoh gunung api di Indonesia yang aktif adalah Gunung Merapi. Erupsi Gunung Merapi pada 25 Oktober–7 November 2010 yang lalu termasuk erupsi yang paling dahsyat dalam 50 tahun terakhir. Gunung Merapi mempunyai curah hujan yang cukup tinggi sehingga bahaya yang ditimbulkan oleh erupsi Gunung Merapi selain dari awan panas adalah bahaya dari lahar hujan. Aliran lahar Gunung Merapi mengalir di beberapa sungai sekitar Merapi. Daerah yang berpotensi terkena lahar hujan sesudah erupsi yaitu daerah sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi. Sungai-sungai tersebut antara lain Kali Gendol, Kali Kuning dan Kali Opak (lereng Selatan), Kali Woro (lereng Tenggara), Kali Senemwo (lereng Baratlaut), Kali Lamat dan Kali Putih (lereng Barat), Kali Krasak, Kali Boyong dan Kali Bedog (lereng Baratdaya). (Ratih Dewanti, 2011) Penelitian ini membahas tentang penilaian tingkat bahaya, tingkat kerentanan dan kriteria Desa Tangguh Bencana terhadap banjir lahar dingin pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Putih pias bawah, yaitu Desa Sirahan dan Desa Seloboro. Metode analisis yang digunakan adalah metode skoring dan pembobotan. Variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat bahaya adalah curah hujan, volume material, kemiringan lereng dan frekuensi kejadian. Sementara itu variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat kerentanan terdiri dari empat aspek, yaitu aspek sosial, aspek ekonomi, aspek fisik dan aspek lingkungan. Setiap variabel memiliki parameter yang berbeda dengan total 10 parameter. Mengukur Kriteria Desa Tangguh bencana dengan berpedoman pada PERKA BNPB No. 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. Dari hasil analisis penilaian diperoleh tingkat bahaya di DAS Putih termasuk dalam kelas tinggi dengan nilai 2,58. Dan untuk penilaian tingkat kerentanan masyarakat di Desa Sirahan dan Desa Seloboro terhadap banjir lahar dingin termasuk dalam kelas sedang dengan nilai masing-masing 8,19 dan 8,72. Kriteria Desa Sirahan dan Desa Seloboro sebagai Desa Tangguh Bencana adalah Desa Tangguh Bencana Madya.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15630
      Collections
      • Department of Civil Engineering

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV