Show simple item record

dc.contributor.advisorNURSETIAWAN
dc.contributor.advisorRESTU FAIAZAH
dc.contributor.authorVIRGOSA, TRILINSI
dc.date.accessioned2017-10-31T02:49:18Z
dc.date.available2017-10-31T02:49:18Z
dc.date.issued2017-06-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15671
dc.description.abstractSaat ini banjir merupakan salah satu permasalahan serius yang terjadi di Yogyakarta karena hampir setiap tahun banjir selalu melanda berbagai wilayah di daerah istimewa ini saat musim penghujan tiba. Laju urbanisasi dan pesatnya pembangunan menyebabkan banyak masyarakat tinggal di daerah yang tidak layak huni sehingga bantaran sungai berubah fungsi menjadi pemukiman tetap bagi banyak warga. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir maka dapat dilakukan analisis penilaian tingkat bahaya dan kerentanan bencana banjir untuk mengantisipasi kerugian yang dapat terjadi. Penelitian ini membahas tentang analisis tingkat bahaya banjir dan kerentanan banjir di wilayah Yogyakarta khususnya di DAS Gajah Wong. Metode yang digunakan adalah metode AHP dan metode skoring pembobotan. Pembobotan merupakan teknik pengambilan keputusan pada suatu proses yang melibatkan berbagai faktor secara bersama-sama dengan cara memberi bobot pada masing-masing faktor tersebut sedangkan Metode AHP adalah suatu metodologi yang bergantung pada penilaian para pakar untuk mendapatkan skala prioritas.. Tingkat bahaya banjir dilihat berdasarkan karakteristik banjir seperti lama genangan, tinggi genangan, frekuensi genangan dan luas genangan. Kerentanan wilayah terhadap banjir dilihat berdasarkan kondisi sosial, kondisi ekonomi, kondisi lingkungan dan kondisi fisik. Parameter aspek sosial terdiri dari kepadatan penduduk dan penduduk kelompok rentan (penduduk jenis kelamin, penduduk usia tua, penduduk usia balita dan penduduk penyandang disabilitas). Parameter aspek ekonomi terdiri dari penduduk miskin dan rumah tangga yang bekerja pada sektor rentan. Parameter aspek fisik terdiri dari kepadatan bangunan dan kondisi jaringan jalan sedangkan untuk aspek lingkungan terdiri dari Intensitas curah hujan, penggunaan lahan, ketinggian tofografi,jarak dari sungai dan kondisi saluran drainase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di DAS Gajah Wong terhadap bencana banjir memiliki tingkat bahaya yang sedang dan tingkat kerentanan banjir di DAS Gajah Wong terhadap bencana banjir termasuk ke dalam kelas Rentan, dengan aspek yang paling berpengaruh adalah aspek sosial dan aspek yang paling rendah adalah aspek ekonomi.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectDAS (Daerah Aliran Sungai), Bahaya, Kerentanan, Bencana, Banjiren_US
dc.titleANALISIS PENILAIAN TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA BANJIR DI YOGYAKARTAen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS : DAS GAJAH WONG)en_US
dc.typeThesis SKR F T 560en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record