Objek pariwisata pantai parangtritis merupakan salah satu objek pariwisata terkenal di Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Bantul. Terjadinya bencan tsunami di tahun 2006 menbuat kunjungan wisatwan ke Pantai Parangtitis menjadi menurun. Selain itu ketidak tertatanya pantai dan citra negatif menambah parahnya keadaan Pantai Parngtritis saat itu. Oleh karena itu Penerintah Kabupaten Bantul mengeluakan Suatu Kebijakan Penataan Kembali Kawasan Pariwisata Pantai Parangtritis. Pemerintah Kabupaten Bantul sejak 2004 melaksanakan penataan kawasan ini, yang dituangkan dalam bentuk Keputusan Bupati No. 127/2004 tentang Rencana Teknis Obyek Wisata Pantai Parangtritis. Adapun tujuan program ini adalah untuk: meningkatkan kualitas fisik dan lingkungan kawasan obyek wisata Parangtritis. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Evaluasi Penataan Kembali Kawasan Pariwisata Pantai Parangtritis. Adapun jenis penelitiannya adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan metode deduktif. Penelitian ini dilaksanakan kawasan objek wisata Pantai Parangtritis di Desa Parangtritis, kecamatan Kretek, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarata. Sumber data yang di gunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang di gunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Teori yang di gunakan adalah menggunkan indikator evalusi William Dunn meliputi efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan Terdapat sepuluh program penataan di kawasan Pantai Parangtritis. Pelaksanaan program penataan kawasan pariwisata pantai Parangtritis sampai saat ini, dari sepuluh program yang di canangkan dapat di dapat data bahwa terdapat 5 program yang berhasil, 3 program tidak berhasil dan 2 program tidak di laksanakan Program yang berhasil adalah program Pembuatan taman atau jalur hijau, Penambahan/penataan lampu penerangan jalan tapak pantai dan rambu-rambu pantai, Pembangunan gardu pandang dan menara pengawas SAR, Penyediaan dan penambahan tempat sampah, Pemasangan alat indicator bencana. Program yang gagal di laksanakan adalah Penataan area parkir, Pembuatan los dan kios, Pembuatan papan jadwal atraksi dan Pos TIC. Program yang tidak di laksanakan adalah Pembuatan area permaianan air yang aman dan Pembangunan pemecah ombak. Dapat di simpulakan bahwa hasil evaluasi kebijakan penataan kawasan pariwisata Pantai Parangtritis ini cukup baik.