View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Law
      • Department of Law
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Law
      • Department of Law
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL

      Thumbnail
      View/Open
      ABSTRAK (83.96Kb)
      BAB I (245.7Kb)
      BAB II (330.8Kb)
      BAB III (320.9Kb)
      BAB IV (350.3Kb)
      BAB V (88.12Kb)
      COVER (107.7Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (287.8Kb)
      HALAMAN JUDUL (415.8Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (5.335Mb)
      LAMPIRAN (1.815Mb)
      Date
      2017
      Author
      FUADIAH, REZZA UMAMI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Balai Pemasyarakatan (Bapas) adalah salah satu lembaga yang berperan penting dalam menangani kasus Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Lembaga ini wajib ada dalam setiap proses pemeriksaan ABH. Tak terkecuali dengan kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak sebagai pelaku yang saat ini marak terjadi. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu peranan bapas dalam meangani kasus anak yang berhadapan dengan hukum dan kekuatan hukum pertimbangan/ saran yang diberikan Bapas. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif/ kepustakaan dan menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari dokumen berupa kepustakaan serta melakukan wawancara kepada narasumber yaitu Kepala Bimbingan Klien Anak Bapas Kelas II Wonosari, Hakim di Pengadilan Negeri Bantul, Penyidik Anak di Polres Bantul. Dalam Penelitian ini penulis akan menganalisis permasalahan melalui data-data yang diperoleh dari kepustakaan maupun hasil wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan peranan Balai Pemasyarakatan kelas II Wonosari dalam menangani kasus anak pelaku pelecehan seksual di tingkat penyidikan adalah mendampingi dalam setiap pemeriksaan anak di tingkat penyidikan, juga memberikan hasil laporan penelitian (Litmas) anak pelaku tindak pidana pelecehan seksual yang akan diselipkan kedalam berkas penyidikan sebagai bahan rekomendasi dan pertimbangan Hakim dalam memberikan putusan atas kasus anak. Pertimbangan dan rekomendasi dari Bapas tersebut Hakim di Pengadilan Negeri Bantul mengatakan tidak bersifat mengikat. Meskipun pertimbangan dan rekomendasi tidak bersifat mengikat namun sesuai pasal 60 ayat (3) Hakim wajib mempertimbangkan rekomendasi tersebut dan dalam pasal 60 ayat (4) apabila tidak mempertimbangkan maka putusan batal demi hukum. Berdasarkan hasil penelitian penulis, dapat disimpulkan bahwa peranan Bapas dalam menangani kasus anak berkaitan dengan anak sebagai pelaku pelecehan seksual di tingkat penyidikan adalah mendampingi anak saat pemeriksaan penyidikan serta membuat laporan penelitian atau yang biasa disebut dengan surat Litmas yang kemudian diserahkan kepada pihak penyidik yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan. Meskipun pertimbangan dari Bapas tidak bersifat mengikat, namun Hakim wajib mempertimbangkan karena hal tersebut sudah jelas tercantum dalam Undang-Undang No 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15978
      Collections
      • Department of Law

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV