PENGELOLAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PANTAI GUA CEMARA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANTUL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengelolaan retribusi Pantai Gua Cemara oleh pemerintah Kabupaten Bantul (2) Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat pengelolaan retribusi Pantai Gua Cemara di Kabupaten Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris kualitatif deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Bahan hukum sebagai bahan penelitian diambil dari bahan kepustakaan yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier dan bahan non hukum. Subjek penelitian ini adalah pengelola retribusi di dins Pariwisata Kabupaten Bantul dan pengelola TPR. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengelolaan retribusi wisata Pantai Gua Cemara dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan. Adapun total pendapatan yang diterima, dari tahun 2012 sampai tahun 2016 mengalami peningkatan. Kegiatan pemungutan retribusi di Pantai Gua Cemara sudah sesuai dengan prosedur/peraturan yang ada. Tarif sudah sesuai dengan yang tertera pada tiket masuk dan juga petugas dalam melakukan pemungutan sudah memakai atribut yang lengkap. (2) Faktor pendukung pengelolaan retribusi Pantai Gua Cemara di Kabupaten Bantul adalah kesadaran dari pejabat dan pelaksana yang bertanggung jawab, disiplin dan memberikan pelayanan harus sesuai dengan prosedur serta tersedianya sarana dan prasarana sesuai dengan jenis dan bentuk tugas pelayanannya. Adapun faktor penghambat adalah SOP yang multitafsir. Salah satunya adalah terkait dengan penarikan retribusi khusus rombongan pengunjung objek wisata yang tak sesuai dengan jumlah orang dalam rombongan.