dc.description.abstract | Electrochemical machining (ECM) merupakan alternatif untuk melakukan permesinan pada benda kerja berukuran kecil dan memiliki bentuk yang rumit tanpa mengakibatkan dampak termal dan mechanical stress pada benda kerja. ECM juga seringkali digunakan untuk mengerjakan material dengan sifat konduktor yang baik namun sulit untuk mesin, seperti super alloys, Ti-alloys, alloy steel, tool steel, stainless steel, dan lain lain. Karena alasan tersebut ECM merupakan pemesinan yang sangat cocok untuk benda kerja berukuran kecil, material yang keras, bentuk rumit, dan membutuhkan sifat tahan korosi, salah satunya multilayered microchamber.
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai pengaruh konsentrasi larutan elektrolit (10%, 15%, dan 20%), tegangan (7V, 10V, dan 13V), dan gap pemesinan (0,5 mm, 0,75 mm, dan 1 mm) dalam memproduksi microchamber dengan replikasi sebanyak satu kali untuk setiap run-nya dan menggunakan pendekatan taguchi dengan metode pemesinan ECM statis. Run keseluruhan berjumlah 9. Respon yang diuji dalam penelitian ini adalah material removal rate (MRR), dan overcut. Optimasi single-objective dilakukan menggunakan ANOVA.
Faktor konsentrasi elektrolit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap respon MRR sedangkan pada faktor tegangan dan gap pemesinan tidak berpengaruh signifikan terhadap respon MRR. Nilai MRR tertinggi didapatkan pada kombinasi 15%, 13V, dan 1 mm. Faktor konsentrasi elektrolit, tegangan dan gap permesinan tidak berpengaruh signifikan terhadap respon Overcut. Untuk overcut type A, nilai terendah didapatkan pada kombinasi 10%, 10V, dan 0,75 mm. Untuk overcut type B, nilai terendah didapatkan pada kombinasi 20%, 7V, dan 1,00 mm. Untuk overcut type C, nilai terendah didapatkan pada kombinasi 15%, 10V, dan 0,50 mm. Untuk overcut type D, nilai terendah didapatkan pada kombinasi 20%, 7V, dan 1,00 mm. Faktor yang paling berpengaruh dalam menghasilkan ketiga respon tadi adalah konsentrasi larutan elektrolit. | en_US |