dc.description | Perencanaan simpang berbentuk bundaran merupakan bagian dari
perencanaan jalan raya yang amat penting di Yogyakarta, termasuk di bundaran
SAMSAT Kota Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu kepadatan lalu lintas di
setiap lengan bundaran akan meningkat, selain disebabkan bertambah nya jumlah
penduduk dan miningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan pribadi juga
disebabkan oleh lokasi yang berdekatan dengan Gedung Pemerintahan, Gedung
Sekolah, Stasiun dan berbagai aspek permasalahan seperti menejemen lalu lintas.
Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis ruas jalan yang berada di
lengan bundaran SAMSAT Kota Yogyakarta, antara lain lengan A : Jl. Tentara
Pelajar, lengan B : Jl. Tentara Zeni Pelajar, lengan C : Jl. Tentara Pelajar, dan
lengan D : Jl. Suryonegaran. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survei lapangan. Data primer yang dikumpulkan meliputi data
volume lalu lintas dengan menggunakan metode Traffict Counting, geometrik
jalan, dan tata guna lahan. Data sekunder berupa peta lokasi dan jumlah penduduk
di ketahui jumlah penduduk kota Yogyakarta adalah 412.704 jiwa penduduk
(BPS, 2015). Analisis kinerja ruas jalan dilakukan berdasarkan MKJI 1997.
Hasil analisis untuk Jl. Tentara Pelajar lengan A, didapat kapasitas sebesar
5355 smp/jam dengan hasil analisis pada jam puncak tertinggi didapat nilai
derajat kejenuhan (DS) = 0,62 dan tingkat pelayanan atau Level Of Service (LOS)
= C. Untuk Jl. Tentara Zeni Pelajar didapat kapasitas sebesar 1418 smp/jam
dengan hasil analisis pada jam puncak tertinggi didapat nilai DS = 0,36 dan LOS
= B. Kemudian Jl. Tentara Pelajar Lengan C didapat kapasitas sebesar 4973
smp/jam dengan hasil analisis pada jam puncak didapat DS = 0,5 dan LOS = C.
Pada Jl. Suryonegaran memiliki kapasitas sebesar 2541 smp/jam dengan hasil
analisis pada jam puncak didapat nilai DS = 0,7 dengan LOS = C. | en_US |