PROBABILITAS KEJADIAN GEMPABUMI PADA MASA MENDATANG DI ZONA SESAR SUMATRA
View/ Open
Date
2013-06-15Author
FAIZAH, RESTU
HABIB, AW
WIDODO, WIDODO
Metadata
Show full item recordAbstract
Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap ancaman gempabumi. Hal itu dikarenakan pada bagian barat pulau Sumatra terdapat zona subduksi yang merupakan pertemuan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia dengan arah miring sekitar 45o, dan bergerak sekitar 50-70 cm/tahun (Prawirodirjo, et.al, 2000). Kondisi ini menyebabkan terbentuknya Sesar Sumatra dari Selat Sunda sampai dengan Kepulauan Andaman di bagian barat Provinsi Aceh, yang terdiri dari 19 segmen dan panjang total 1900 km (Sieh and Natawidjaya, 2000). Pergerakan lempeng Indo-Australia secara terus menerus telah menyebabkan adanya stress di sepanjang zona subduksi dan menimbulkan ancaman gempabumi pada daerah sekitar Sesar Sumatra. Kejadian gempabumi akibat aktifitas sesar sudah beberapa kali terjadi di Indonesia dan menimbulkan kerusakan, diantaranya adalah Gempa Bantul pada 27 Mei 2006 akibat aktifitas Sesar Opak dan Gempa Bogor pada 9 September 2012 akibat aktifitas Sesar Cimandiri. Dalam penelitian ini dilakukan analisis probabilitas kejadian gempa akibat aktifitas Sesar Sumatra dengan menggunakan metode Conditional Probability. Data kejadian gempa diambil dengan intensitas gempa M>4.5 SR, didasarkan pada intensitas gempa merusak. Hasil analisis menunjukkan bahwa probabilitas kejadian gempa mencapai 99,99% sebelum tahun 2022 pada tiga zona sesar, yaitu Sesar Sunda, Sesar Aceh dan Sesar Tripa.