PENGARUH TEKANAN UPSET TERHADAP KEKUATAN TARIK, STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN SAMBUNGAN LOGAM SILINDER PEJAL ALUMINIUM 6061 T6 MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS DRIVE FRICTION WELDING
Abstract
Continuous drive friction welding (CDFW) merupakan suatu metode pengelasan solid state yang cocok diaplikasikan pada penyambungan logam silinder pejal. Pada proses penyambungan CDFW digunakan beberapa parameter penting yang berpengaruh terhadap kekuatan sambungan. Beberapa parameter tersebut diantaranya: Tekanan upset, tekanan gesek, waktu upset, waktu gesek, dan putaran mesin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan upset terhadap kekuatan tarik, struktur mikro dan kekerasan sambungan dengan CDFW.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah logam silinder pejal aluminium 6061 T6. Proses pengelasan menggunakan variasi parameter tekanan upset 40 MPa, 50 MPa, 60 MPa, 70 MPa, 80 MPa, 90 MPa, 100 MPa, 110 MPa, dan 120 MPa. Sedangkan parameter yang lain dibuat konstan, yaitu tekanan gesek 40 MPa, waktu gesek 4 detik, waktu upset 4 detik, dan putaran mesin 1000 rpm. Untuk mengetahui pengaruh dari tekanan upset pada hasil sambungan dilakukan pengamatan struktur mikro, pengujian kekerasan mikro vickers, dan pengujian tarik.
Pada pengujian struktur mikro hasil sambungan mengalami perubahaan struktur mikro dimana semakin mendekati sambungan kandungan Mg yang ditunjukan dengan butiran hitam pada spesimen dikarenakan pengetsaan pada spesimen uji semakin meningkat. Pada pengujian kekerasan spesimen mengalami penurunan nilai kekerasan seiring semakin dekatnya jarak dari sambungan. Untuk pengujian tarik kekuatan tarik maksimum terjadi pada tekanan upset 90 MPa dengan hasi 232,212 MPa, sedangkan kekuatan tarik terendah diperoleh saat penggunaan tekanan upset 60 MPa yaitu 215,142. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa besarnya tekanan upset yang diberikan tidak memperngaruhi kekekuatan tarik material hasil sambungan secara segnifikan pada rentang tekanan 40 MPa sampai dengan 120 MPa.