PENGARUH WAKTU DAN TEMPERATUR REAKSI TERHADAP SIFAT BIODIESEL DENGAN BAHAN BAKU MINYAK KEDELAI
Abstract
Biodiesel adalah bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. bahwa saat ini kebutuhan bahan bakar fosil semakin menipis sedangkan kebutuhan akan bahan bakar terus meningkat. Minyak kedelai merupakan salah satu bahan baku yang memiliki potensi menjadi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Namun, beberapa penelitian yang menggunakan bahan baku biodiesel selain minyak kedelai masih memiliki beberapa kendala sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Pada penelitian ini yang diuji berupa nilai viskositas, densitas, flash point, dan nilai kalor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan proses transesterifikasi dengan bahan baku minyak kedelai yang direaksikan dengan methanol dengan perbandingan 20% dari jumlah minyak kedelai dan Kalium Hidroksida (KOH) dengan perbandingan 0,5% dari jumlah minyak kedelai yang kemudian dipanaskan. Variabel bebas pada penelitian ini adalah lama pada pengadukan pada reaksi transesterifikasi 30, 60, 90, dan 120 dengan menggunakan temperatur 55o, dan 60oC untuk reaksi transesterifikasi pada setiap variasi waktu yang akan di uji.
Dari pengujian terhadap sifat biodiesel diperoleh hasil : viskositas berturut-turut sebesar 4.6, 4.0, 3.5 dan 4,6 cSt, densitas (massa jenis) berturut-turut sebesar 863.068, 868.744, 869.552, dan 869.642 kg/m3, titik nyala (flash point) berturut-turut sebesar 160.5, 158.6, 147.1, dan 144.5 oC, serta kalor pembakaran berturut-turut sebesar 9446.85, 9446.20, 9429.91 dan 9404.45 (Kal/g). Asam lemak yang mendominasi minyak kedelai yaitu asam lemak linoleat 49,75%.