METODE PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA PLAYEN 1 SUMBERJO, NGAWU, PLAYEN, GUNUNGKIDUL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana
penanaman nilai-nilai agama Islam yang dilaksanakan di TK ABA Playen 1
Kabupaten Gunungkidul.
Latar belakang dari penelitian ini adalah realita yang menunjukkan bahwa
adanya hak-hak anak yang kurang terpenuhi, sehingga kurangnya perhatian
orangtua terhadap perkembangan anak menyebabkan rendahnya nilai-nilai
karakter Islami. Padahal usia dini merupakan awal yang tepat bagi orangtua untuk
menanamkan nilai-nilai Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif, yang pengumpulan datanya dilakukan
dengan melakukan observasi/pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Metode
analisis data yang digunakan adalah metode analisis deksriptif.
Hasil dari penelitian ini, sekolah tersebut menggunakan metode bernyanyi,
bermain, bercerita, bercakap-cakap, tanya jawab, ceramah, diskusi, pemberian
tugas, eksperimen, sosio drama, karyawisata dan demonstrasi dalam
pembelajaran. Nilai-nilai agama Islam yang ditanamkan di TK ABA Playen 1
antara lain: terbiasa menjawab dan mengucap salam, berbicara sopan, terbiasa
berterima kasih jika memperoleh sesuatu, menghormati guru; orang tua dan
teman, pemaaf, jujur, tolong-menolong, mengendalikan emosi, mengikuti tata
tertib sekolah, mandiri, tanggung jawab, ramah, berbagi, sabar, disiplin, sportif,
menerima kritik, berani, menghargai karya orang lain, dll. Sekolah juga memiliki
faktor pendukung dan penghambat, faktor pendukung tersebut adalah intelegensi
dari anak itu sendiri, faktor dari pendidik yang dapat menyatu ke dalam dunia
anak sehingga guru mampu memahami karakteristik anak, sarana dan prasarana
yang cukup memadai. Dan yang menjadi faktor penghambat adalah peran dari
kedua orang tua yang kurang maksimal yang akibatnya nilai-nilai agama Islam
yang disampaikan guru hanya sebatas formalitas di sekolah saja serta minimnya
sumber dana sehingga pengeluaran untuk melengkapi sarana dan prasarana
menjadi agak terkendala.
Kesimpulannya, sekolah tersebut menggunakan 12 metode dalam proses
pembelajarannya. Nilai-nilai Islam yang ditanamkan juga banyak, diantaranya
pemaaf dan jujur. Sekolah juga memiliki 3 faktor pendukung, yaitu intelegensi
anak, guru yang handal serta sarana dan prasarana yang memadai. Faktor
penghambatnya yaitu kurangnya peran dan dukungan dari orang tua.
Key-words: Metode, Penanaman, Nilai-Nilai, Agama Islam, Pada Anak Usia Dini.