View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      ALASAN RAKYAT CATALAN MENUNTUT PENYELENGGARAAN REFERENDUM UNTUK MEMISAHKAN DIRI DARI SPANYOL (The Reasons of Catalan People Demands Holding a Referendum to Withdraw from Spain)

      Thumbnail
      View/Open
      BAB I (704.8Kb)
      BAB II (666.8Kb)
      BAB III (836.3Kb)
      BAB IV (586.3Kb)
      BAB V (176.5Kb)
      COVER (167.8Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (1.700Mb)
      HALAMAN JUDUL (1.936Mb)
      LEMBAR PENGESAHAN (173.4Kb)
      Date
      2014
      Author
      INDRIYANI, SULISTINA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Catalan adalah sekelompok etnis yang memiliki identitas budaya dan bahasa yang berbeda dengan negara Spanyol, perbedaan tersebut menjadi alasan utama munculnya gerakan secession di Catalunya. Pada tahun 1932 Catalunya pertama kali berhasil mendapatkan otonomi khusus setelah berakhirnya sistem sentralisasi di Spanyol yang telah terjadi selama 2 abad lebih. Otonomi tersebut hanya berlangsung sampai tahun 1936 kemudian terhenti karena adanya Perang Sipil Spanyol. Sentralisasi kembali terjadi pada tahun 1939 sampai 1975 di era kediktaktoran Franco dimana penindasan budaya dan bahasa Catalan lebih lanjut mendorong aspirasi untuk mendapatkan otonomi kembali. Ketika pemerintah Spanyol saat ini mencoba untuk kembali memperketat kontrol atas Catalunya dibawah sistem demokrasi, jiwa komunal mengasumsikan bahwa setiap pusat kontrol akan sama menindas seperti rezim Franco. Oleh karena itu munculah gerakan secessionism Catalan, dimana rakyat Catalan menuntut untuk memisahkan diri dari Spanyol guna membentuk negara sendiri. Sejak Catalunya mereformasi Undang-undang Otonomi pada tahun 2006, Pemerintah Spanyol mulai menunjukan sistem sentralisasi kembali dengan membuat kebijakan-kebijakan yang merugikan budaya, ekonomi dan politik Catalunya. Sehingga pada tahun 2006 hingga 2014 dukungan kemerdekaan Catalunya meningkat drastis. Homogenisasi budaya dilakukan Pemerintah Spanyol untuk secara perlahan menggeser kebudayaan Catalan melalui sistem pendidikan. Dimana 73 pendidikan merupakan sarana yang penting bagi anak didik untuk membentuk pola berpikir, membentuk karakter atau kebiasaan serta menjadi tempat untuk mengenal nilai-nilai moral dan estetika. Sehingga sangat mudah untuk mengakarkan budaya Spanyol pada generasi masa depan Catalan. Kepunahan budayalah yang ditakutkan rakyat Catalan apabila budayanya kembali tersingkirkan atau tertindas
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18035
      Collections
      • Department of International Relations

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV