View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HUBUNGAN PERBEDAAN LETAK GEOGRAFIS TEMPAT TINGGAL TERHADAP NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM (VO 2 MAKS)

      Thumbnail
      View/Open
      HALAMAN JUDUL (1.495Mb)
      LEMBAR PENGESAHAN (127.4Kb)
      ABSTRAK (117.7Kb)
      BAB I (179.3Kb)
      BAB II (255.9Kb)
      BAB III (152.4Kb)
      BAB IV (148.0Kb)
      BAB V (5.099Kb)
      COVER (105.7Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (64.46Kb)
      LAMPIRAN (202.6Kb)
      Date
      2015-03
      Author
      KIRANA, AULIA ANGGUN DWI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Parameter kebugaran kardiorespirasi seseorang dinyatakan dalam nilai volume oksigen maksimum (VO2 maks). VO2 maks merupakan nilai konsumsi oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang. VO2 maks dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelamin, usia, komposisi tubuh, latihan, genetik dan ketinggian tempat. Ketinggian tempat berbanding terbalik dengan tekanan parsial oksigen sehingga akan terjadi peningkatan jumlah eritrosit sebagai respon aklimatisasi menyebabkan peningkatan kadar hemoglobin. Pada setiap ketinggian 1000 m di atas permukaan laut akan terjadi penurunan nilai VO2 maks sekitar 8 hingga 11%. VO 2 maks dapat diukur dengan beberapa cara yaitu tes ergometer sepeda, treadmill, field test dan harvard step test. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan nilai VO2 maks antara subyek penelitian di dataran tinggi dan dataran rendah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kaliurang pada ketinggian 500-999 m sebagai dataran tinggi dan Parangtritis pada ketinggian < 100 m sebagai dataran rendah. Jumlah sampel pada penelitian adalah 60 orang dengan 30 orang di dataran tinggi dan 30 orang dataran rendah. Pengolahan data menggunakan SPSS15.0. Hasil penelitian didapatkan nilai P adalah 0,828. Kesimpulan dari hasil penelitian dengan menggunakan Independent Sample t-Test menunjukkan tidak terdapat hasil yang signifikan antara nilai VO2 maks di dataran tinggi dan dataran rendah.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18077
      Collections
      • Department of Medical Education

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV