dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap berbagai kepentingan dan wacana yang turut membentuk produksi wacana seksualitas majalah Hai. Seksualitas merupakan wacana yang dibangun lewat relasi kuasa dan pengetahuan tertentu. Bagaimana seks dipahami dan dipraktekkan adalah negosiasi dari berbagai pengetahuan dan kepentingan tertentu, begitu pula dalam mewacanakan seks untuk remaja. Konstruksi sosial atas remaja sebagai kategori sosial yang apolitis, hedonis, pasif dan tidak berpikir kritis menjadikan mereka sebagai objek sosialisasi dan edukasi soal moralitas oleh orang dewasa. Penundukan hasrat atas nama pendidikan seks dilakukan oleh berbagai institusi sosial, seperti keluarga, sekolah, agama, pemerintah, dan media. Penelitian ini membongkar bagaimana produksi wacana atas seks menjadi arena bermainnya berbagai kepentingan institusi tersebut. Majalah Hai dipilih sebagai locus karena Hai adalah majalah remaja yang eksis lebih dari tiga dekade dan menghadirkan tema pendidikan seks dalam penerbitannya. Lewat metode Analisis Wacana Kritis yang dijelaskan Norman Fairclough, penelitian ini menunjukkan bahwa wacana tentang seks merupakan negosiasi berbagai wacana yang dibawa kepentingan yang berbeda, yaitu wacana sakralisasi seks yang dibawa oleh norma-norma sosial dan agama, gagasan revolusi seksual global, dan perspektif kesehatan reproduksi. Negosiasi wacana-wacana tersebut menjadi strategi Hai untuk bertahan dalam konteks ekonomi, sosial, dan politik. | en_US |