KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT ADAT TERASING
Abstract
Salah satu fungsi utama negara adalah melakukan pelayanan publik. Melalui otoritasnya, negara dituntut dapat memberikan pelayanan prima, guna menjawab tuntutan publik yang semakin kompleks. Idealnya, pelayanan publik berkualitas prima tidak hanya diberikan pada masyarakat di perkotaan saja, melainkan juga kepada masyarakat marjinal, termasuk komunitas masayarakat adat terasing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kualitas pelayanan publik diberikan pada komunitas Suku Tengger di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Adapun lokasi penelitian terlektak di Desa Ranupane Kabupaten Probolinggo. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Sementara teknik analisis data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat adat terasing sudah berjalan dengan baik, kendati belum optimal. Adapun faktor yang berpengaruh adalah kearifan lokal, letak geografis, infrastruktur dan kualitas sumberdaya aparatur pemerintahan. Adapun rekomendasi yang ditawarkan adalah pemerintah daerah hendaknya memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, melalui penempatan petugas kesehatan (dokter, mantri dan bidan) yang berkualitas dan memiliki pengalaman yang memadai, memperbaiki kondisi infrastruktur serta menambah fasilitas kesehatan di level Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Puskesmas Pembantu (Pustu), serta membuat inovasi pelayanan kesehatan khusus bagi masyarakat marjinal seperti Suku Tengger dan suku lainnya yang berada di Indonesia, agar tercipta sinkronisasi antara pengobatan secara medis dengan non medis.